Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJATIMSaid Abdullah Apresiasi Masyarakat Kota Blitar Bumikan Perjuangan Bung Karno

Said Abdullah Apresiasi Masyarakat Kota Blitar Bumikan Perjuangan Bung Karno

BLITAR, nawacita – Haul ke-55 Bung Karno di Blitar bukan sekadar peringatan, tapi momen membumikan kembali semangat perjuangan Sang Proklamator. Nilai-nilai kebangsaan dihidupkan lewat gotong royong antara masyarakat, PDI Perjuangan dan pemerintah kota Blitar.

Ketua DPP sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, MH Said Abdullah mengapresiasi berbagai pihak dalam memperingati hari meninggalnya (haul) Bung Karno.

Said menilai, peringatan tahun ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata pelestarian nilai perjuangan, kearifan lokal, dan semangat kebangsaan Bung Karno yang ditanamkan kembali kepada generasi muda.

- Advertisement -

“Kami berterima kasih atas kolaborasi yang luar biasa antara Pemkot dan masyarakat Blitar. Acara haul ini bukan hanya mengenang, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai luhur Bung Karno yang sangat relevan bagi bangsa saat ini,” ujar Said.

Said Abdullah
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah

Kegiatan Peringatan: Dari Spirit Sejarah Hingga Budaya Rakyat

Rangkaian haul dimulai dengan Galasenja Mustika Rasa di Istana Gebang, menampilkan kuliner warisan Bung Karno dari buku resep legendaris Mustika Rasa. Disusul pengajian dan tahlil akbar bersama KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq), serta ziarah dan upacara kenegaraan di Makam Bung Karno, Sabtu (21/6).

Puncak spiritual acara ditandai dengan Salamatan Akbar, di mana ribuan tumpeng dijajarkan sepanjang 2,5 km dari makam ke Istana Gebang. Tradisi kenduri ini menjadi simbol penghormatan masyarakat terhadap Sang Proklamator.

“Kami gelar salamatan akbar agar masyarakat bisa bersama-sama mendoakan Bung Karno, sekaligus merayakan nilai kebersamaan dalam tradisi budaya kita,” ujar Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin.

Pasar Jadul dan Ruang Edukasi Sejarah

Salah satu magnet utama dalam rangkaian ini adalah Pasar Jadul di Alun-alun Kota Blitar yang berlangsung 18–22 Juni. Warga diajak merasakan suasana Indonesia tempo dulu—lengkap dengan kuliner, musik rakyat, hingga pernak-pernik lawas.

“Kami ingin generasi muda merasakan langsung nilai kesederhanaan dan kebersamaan zaman Bung Karno, bukan hanya membaca dari buku,” imbuh Syauqul.

 

Riko Abdiono
Riko Abdionohttp://rikolennon24.blogspot.com
Penulis adalah Jurnalis sejak 2004 di Harian Surabaya Pagi
RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru