Tuesday, December 23, 2025
HomeNasional3 Desa Wisata di Buleleng Ikuti Ajang Internasional Best Tourism Village

3 Desa Wisata di Buleleng Ikuti Ajang Internasional Best Tourism Village

3 Desa Wisata di Buleleng Ikuti Ajang Internasional Best Tourism Village

Singaraja, Nawacita | Tiga Desa Wisata di Kabupaten Buleleng mengikuti Best Tourism Village (BTV) V. Ajang desa wisata internasional ini digelar oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO) yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ketiganya yakni Desa Wisata Les, Kecamatan Tejakula; Desa Wisata Sudaji, Kecamatan Sawan dan Desa Wisata Pemuteran, Kecamatan Gerokgak.

Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan tiga desa di Buleleng masuk diantara 13 desa wisata di Indonesia yang mengikuti ajang bergengsi tingkat internasional ini.

- Advertisement -

Menurutnya, Dinas Pariwisata mendorong desa wisata yang sudah maju dan berprestasi di Buleleng untuk mengikuti ajang pemilihan desa wisata tingkat dunia. Hal ini salah satu upaya branding dan promosi pariwisata Buleleng di kancah internasional.

Baca Juga: Gubernur Koster Minta Setop Produksi AMDK Plastik Dibawah 1 Liter

“Kami mendorong 3 desa wisata ini karena sudah pernah mengikuti ajang pemilihan desa wisata terbaik di tingkat nasional. Mudah-mudahan dari 3 ini ada yang terpilih untuk meningkatkan branding pariwisata kita di Buleleng,” harap Dody.

Menurutnya, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi dalam ajang bergengsi ini. Salah satunya pengajuan diri sebagai peserta dengan pengisian form yang sangat detail dan lengkap terkait keberadaan desa wisata.

Terutama data-data penunjang desa wisata, seperti jumlah dan kapasitas penginapan, jumlah karyawan yang dipekerjakan, jumlah kunjungan wisatawan dan aktivitas serta potensi wisata yang ditawarkan.

Baca Juga: Gubernur Koster Targetkan Bali Mandiri Energi Sebelum 2030

Sejauh ini, dari pendampingan yang dilakukan Dispar Buleleng kepada tiga desa wisata itu, ada beberapa kendala yang dialami. Seperti menghitung jumlah wisatawan yang berkunjung yang rata-rata di 3 desa ini masih sangat konvensional. Sehingga masih memerlukan waktu yang lebih lama.

“Ketiga dewi yang kita ikutkan BTV ini tidak ada yang memberlakukan tiket masuk ke kawasan desanya. Berbeda dengan desa wisata Jatiluwih Tabanan atau Penglipuran di Desa Bangli, yang begitu masuk sudah kena retribusi. Sehingga lebih mudah menghitung kunjungan dari tiket,” ungkap Dody.

Meskipun demikian, Dispar dan 3 dewi yang maju ke BTV tidak mau menyerah dan tetap memaksimalkan pemenuhan persyaratan sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Seperti di Desa Pemuteran pengumpulan data kunjungan dari aktivitas diving atau snorkling dan obyek wisata Biorock ataupun yang menyeberang ke Pulau Menjangan. nb

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru