Wednesday, December 24, 2025
HomeDAERAHJATIMPolda Jatim Tunjukkan Keseriusan Atasi Premanisme Lewat Operasi Pekat II Semeru 2025

Polda Jatim Tunjukkan Keseriusan Atasi Premanisme Lewat Operasi Pekat II Semeru 2025

Polda Jatim Tunjukkan Keseriusan Atasi Premanisme Lewat Operasi Pekat II Semeru 2025

Surabaya, Nawacita | Aksi premanisme yang meresahkan masyarakat ditanggapi serius oleh Polda Jawa Timur melalui operasi Pekat II Semeru 2025 yang digelar mulai tanggal 1 hingga 14 Mei 2025.

Target utama Operasi Pekat II Semeru 2025 ialah menindak aksi premanisme yang mengganggu ketentraman warga masyarakat yang berpotensi mengancam iklim investasi di Jawa Timur.

Selama dua pekan operasi, pihak kepolisian berhasil mengungkap 1.863 kasus dengan total 2.307 tersangka yang berhasil diamankan dari berbagai wilayah di Jawa Timur.

- Advertisement -

Operasi Pekat II Semeru 2025 melibatkan 275 personel Satgas Polda Jatim dan 2.566 personel Satgas Satwil jajaran.

Baca Juga: Polda Jatim Segera Gelar Perkara Kasus Penahanan Ijazah di CV Sentosa Seal

Operasi besar-besaran ini melibatkan kekuatan gabungan dari 275 personel Satgas Polda Jatim dan 2.566 personel Satgas Satwil jajaran.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan, Operasi Pekat II Semeru 2025 dilakukan secara sistematis sehingga mampu mendapatkan hasil yang efisien.

“Kami mulai dengan deteksi dini melalui intelijen, dilanjutkan dengan tindakan preventif hingga penegakan hukum yang dilakukan oleh jajaran Ditreskrimum dan Polres di seluruh wilayah Jatim,” ucap Jules, Jumat (16/05/2025).

Sebanyak 160 kasus merupakan Target Operasi (TO) dengan 259 tersangka berhasil ditangkap. Sementara itu, 259 kasus Non TO juga berhasil diungkap dengan 342 tersangka. Selain penangkapan, Polda Jatim juga melakukan pembinaan dan penindakan ringan terhadap 1.706 orang dari 1.444 kasus yang terdata.

Baca Juga: Syarat dan Jadwal Lengkap SPMB TK, SD, SMP Kota Surabaya Tahun 2025

Polda Jatim juga menyampaikan bahwa tidak menemukan keterlibatan atau afiliasi antara para pelaku dengan organisasi masyarakat (ormas).

“Sebagian besar pelaku adalah kelompok gangster dan ada juga konflik antar kelompok pencak silat,” ujarnya.

Kasus yang melibatkan kelompok pesilat menjadi sorotan, tercatat ada 34 kasus perkelahian fisik dengan 63 tersangka yang berasal dari oknum pesilat.

Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol M. Farman menyampaikan bahwa capaian operasi ini jauh melampaui target yang ditetapkan.

“Untuk kasus TO, kami berhasil mencapai 100 persen target, bahkan untuk Non TO capaian ungkap kasus melonjak hingga 520 persen dari target awal,” katanya.

Reporter : Rovallgio 

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru