Si Miskin Makin Miskin, Trend Pinjol dan Bank Emok jadi Salah Satu Faktor Kemiskinan di Jawa Barat
Bandung, Nawacita – Pinjaman online, pay later, rentenir dan Bank Keliling atau Bank Emok menjadi salah satu faktor yang menjadi kunci kemiskinan di Jawa Barat.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat ditemui di Bandung, Kamis (20/03/2025). Ia menyebut, kebiasaan masyarakat Jawa Barat menjadi pelanggan pinjaman online, pay later, rentenir dan Bank Keliling atau Bank Emok menjadi masalah ekonomi di Jawa Barat.
“Problem orang Jawa Barat itu adalah hari ini masyarakatnya itu menjadi pelanggan pinjol, pelanggan bank emok, dan pelanggan bank keliling, serta pelanggan rentenir lainnya yang bunganya ada yang mencapai 20%. Nah ini kan sebuah problem ekonomi,” ungkap Dedi Mulyadi.
Hal itu menyebabkan masyarakat miskin akan semakin miskin karena dibebankan dengan bunga yang sangat tinggi dengan regulasi pelunasan secara cepat.
“Orang miskin akan terus mengalami kemiskinan karena bunga yang sangat mahal dan kemudian regulasinya cepat hari ini pinjam besok harus bayar kan usaha mana yang akan tumbuh seperti itu,” imbuhnya.
Dedi menyebut, selain membuat masyarakat miskin semakin miskin, bunga yang sangat tinggi juga bisa merugikan negara. Sebab rata-rata para pemberi layanan pinjaman menerapkan bunga tinggi tanpa membayar pajak kepada pemerintah.
“Yang kedua dari sisi kerugian negara negara dirugikan karena mereka memutarkan uang dengan bunga tinggi tetapi mereka tidak bayar pajak. Bank itu bunganya rendah bayar pajak nah sehingga tidak perlu bangun kantor yang bagus mereka kadang-kadang berbentuk kooperasi namanya koperasi simpan pinjam,” ujar Dedi.
Lebih lanjut Dedi mengatakan bahwa banyaknya masyarakat Jawa Barat yang menjadi pelanggan pinjol, pay later, rentenir dan Bank Keliling atau Bank Emok didorong oleh tingkat konsumerisme atau gaya hidup yang mengagungkan kepemilikan harta masyarakat Jawa Barat yang cukup tinggi.
“Nah ini kan terjadi di Jawa Barat karena itu juga difaktori oleh tingkat konsumerisme orang Jawa Barat agak tinggi Kredit motor, kulkas, nambah istri itu kan problem. Ini yang menjadi problem,” kata Dedi.
Permasalahan tersebut menjadi pembahasan prioritas yang harus segera diselesaikan. Dedi menerangkan, pihaknya akan berupaya merumuskan kebijakan untuk merubah kebiasaan masyarakat Jawa Barat agar tidak ketergantungan terhadap pinjol, pay later, rentenir, bank keliling atau bank emok. Sehingga ekonomi masyarakat bisa tumbuh dengan sehat dan kemiskinan di Jawa Barat secara bertahap bisa diatasi.
“Ini bahasan utama sehingga kedepan nanti bahasan ditingkatkan kita akan bersama-sama dengan tim ekonomi dari Mabes Polri atau Polda Jabar Untuk merumuskan kerangka bijak apa yang mesti dilakukan. Selain membangun gerakan kultural agar mereka punya kesadaran tidak memanfaatkan itu,” pungkas dia.
Reporter: Niko


