Bappedalitbang Blitar Dukung Inovasi Kesehatan ‘Pendekar Tobat’, Tingkatkan Kepatuhan Pengobatan Pasien ODGJ
Blitar, Nawacita | Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Blitar terus memberikan pendampingan serta dukungan terhadap pengembangan inovasi kesehatan, salah satunya adalah program “PENDEKAR TOBAT.” Program yang digagas oleh Puskesmas Bakung ini bertujuan meningkatkan kepatuhan pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dalam melakukan pengobatan.
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar, Drs. Rully Wahyu Prasetyowanto, ME, menyatakan bahwa inovasi ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kecamatan Bakung.
“Kami berkomitmen untuk mendukung inovasi-inovasi kesehatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama di daerah pelosok seperti Bakung,” ujarnya, Rabu (19/3/2025).
Puskesmas Bakung, yang terletak di wilayah pelosok Blitar Selatan, meskipun jauh dari pusat kota, dikenal dengan berbagai inovasi yang mendukung peningkatan layanan kesehatan masyarakat. Salah satu inovasi unggulannya adalah “PENDEKAR TOBAT” atau Pendekatan Keluarga dengan Pemberian Kartu Pengambilan Obat. Inovasi ini bahkan pernah menjadi nominasi lomba inovasi Hari Kesehatan Nasional pada tahun 2023.
Perawat Puskesmas Bakung, Yesi Eko Wibowo, menjelaskan bahwa kepatuhan minum obat merupakan perilaku menyelesaikan menelan obat sesuai dengan jadwal dan dosis yang dianjurkan oleh dokter.
“Kepatuhan minum obat sangat penting untuk kesembuhan pasien. Ketidakpatuhan terhadap terapi merupakan masalah utama pada hampir semua obat psikotik. Pasien yang tidak patuh minum obat menunjukkan gangguan yang lebih berat saat dirawat kembali ke rumah sakit dan menjalani perawatan yang lebih lama,” jelas Yesi.
Kepala Puskesmas Bakung, Sudarsono, S.Kep, Ns., M.Kes, menambahkan bahwa program “PENDEKAR TOBAT” adalah hasil kolaborasi antara petugas kesehatan dengan berbagai instansi.
“Berdasarkan data dan pengamatan yang telah dilakukan di lingkungan kerja pada tahun 2022, kepatuhan pasien ODGJ dalam melakukan pengobatan rutin di UPT Puskesmas Bakung masih rendah. Dari 54 pasien ODGJ yang ada di wilayah UPT Puskesmas Bakung, hanya 24 pasien yang melakukan pengobatan. Artinya, ada 30 pasien ODGJ yang belum melakukan pengobatan. Untuk itu, inovasi PENDEKAR TOBAT sangat bermanfaat untuk meningkatkan kepatuhan pasien ODGJ dalam melakukan pengobatan,” jelas Sudarsono.
Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Mobilitas Bagi Penyandang Disabilitas di Blitar
Program ini didukung oleh lintas instansi, termasuk keterlibatan 11 kader Kesehatan Jiwa (KESWA). Hal ini menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan kepatuhan pasien ODGJ dalam melakukan pengobatan bagi pasien jiwa di Kecamatan Bakung.
“Kami berharap dengan adanya program ini, pasien ODGJ dapat lebih disiplin dalam mengikuti pengobatan sehingga kualitas hidup mereka dapat meningkat,” tambah Sudarsono.
Dukungan Bappedalitbang Kabupaten Blitar terhadap inovasi “PENDEKAR TOBAT” menjadi bukti nyata upaya pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan, terutama bagi masyarakat di daerah pelosok.
Dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, diharapkan program ini dapat menjadi contoh bagi pengembangan inovasi kesehatan lainnya di Kabupaten Blitar dan daerah-daerah lain di Indonesia. (don)


