Sumenep Dominasi Ekosistem Mangrove Madura, Perlu Kolaborasi untuk Pelestarian
Sumenep, Nawacita | Kabupaten Sumenep Jawa Timur menjadi wilayah dengan ekosistem mangrove terbesar di Madura. Kawasan Mangrove Sumenep mencakup 80% dari total 15.118,2 hektar hutan mangrove di Pulau Madura.
Sebagian besar, yaitu 12.095,4 hektar, berada di kawasan kepulauan Sumenep. Tiga kabupaten lainnya, Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan, masing-masing memiliki 1.508,1 hektar (10%), 915,3 hektar (6,1%), dan 599,3 hektar (4%).
Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah Sumenep Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Endang Handayani menyebutkan kawasan hutan mangrove ini penting. Salah satunya mencegah banjir rob dan ekosistem pesisir. Sehingga pihaknya aktif melakukan sosialisasi pentingnya pelestarian mangrove di seluruh Madura.
“Luasnya ekosistem mangrove ini membutuhkan kolaborasi berbagai pihak untuk menjaga kelestariannya sekaligus mengoptimalkan nilai ekonominya,” ujar Endang. Sabtu, (11/01/2025).
Baca Juga: DKPP Sumenep Atasi Penyakit Sapi dengan Strategi Terpadu
CDK juga membina komunitas lingkungan dan memberikan pelatihan pemanfaatan mangrove untuk produk ekonomi seperti teh, dodol, kopi, dan madu mangrove.
“Selain sosialisasi, kami juga membina komunitas pegiat lingkungan, khususnya yang peduli pada mangrove,” ucap Endang menambahkan.
Selain itu, CDK melibatkan masyarakat dalam kegiatan penanaman mangrove, termasuk kegiatan serentak bersama Bupati Sumenep di Desa Kebundadap Timur.
“Kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab, Red) Sumenep juga terus kami jalankan,” jelasnya.
Endang menegaskan perlunya Peraturan Daerah (Perda) khusus untuk melindungi ekosistem mangrove secara berkelanjutan.
“Perda yang tegas sangat diperlukan karena mangrove memiliki manfaat besar, baik ekologis maupun ekonomi,” pungkasnya. Hayat


