Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJATIMKarton Jadi Senjata Baru Pengrajin Batik Dolly

Karton Jadi Senjata Baru Pengrajin Batik Dolly

Karton Jadi Senjata Baru Pengrajin Batik Dolly

Surabaya, Nawacita – Para tim Dosen dari Petra Christian University (PCU) membuat inovasi kepada para warga eks lokalisasi Dolly Kelurahan Putat Jaya, Surabaya. Gabungan Dosen dari berbagai macam lintas keilmuannya ini sedang menjalankan program penguatan Industri Rumah Tangga dan Usaha Mikro (IRT-UM) Batik Berbasis Kemitraan yang komprehensif.

Ketua tim dosen Petra Christian University, Aniendya Christianna, menjelaskan memilik eks lokalisasi Dolli dikarenakan mendengar hambatan yang dirasakan oleh para warga. Mereka para pengrajin batik merasakan kesulitan dalam menciptakan motif batik baru untuk bisa menarik konsumen, khususnya dengan harga produksi yang lebih ekonomis.

“Berdasarkan fenomena itu, Kami para Dosen PCI membuat inovasi Canting Cap Ramah Lingkungan berbahan Karton Duplex dengan motif khas Dolly dan Aplikasi Pencatatan Keuangan Digital.” ucap perempuan yang disapa Nindy (19/11/2024).

- Advertisement -

Nindy juga mengungkapkan rangkaian kegiatan yang berlangsung pada hari Selasa, (19/11/2024), dimulai dari pendampingan, kemudian diakhiri dengan Pemasaran Kreatif (pameran, bazaar, dan fashion show) dari produk-produk hasil pendampingan selama bulan November-Desember 2024.

Pembuatan canting dengan bahan dasar Karton Duplex ini telah memberikan solusi kepada para pengrajin batik, karena Nindy bersama tim Dosen telah merinci canting batik cap itu terbuat dari bahan tembaga, yang mana pembuatannya lama dan harganya pun mahal. Sedangkan inovasi canting berbahan karton duplex. Murah, cepat, dan mudah penggunaannya.

“Para warga pengrajin batik juga memberikan respon yang positif,” papar Nindy.

Salah satu pengrajin batik eks lokalisasi Dolli, UKM Kalsia mengungkapkan, “Pertama kali mendengar canting berbahan karton duplex, rasanya kaget. Ternyata bisa bikin canting dari bahan seperti itu yang harganya ekonomis. Hal ini menepis anggapan bahwa canting batik itu rumit dan sulit. Saya baru mengikuti pelatihan sekali selama kurang lebih 1 jam, dan sudah bisa. Awalnya kami membuat dalam ukuran kecil, yaitu 10 x 10 cm. Pelatihan ini seru, dan saya jadi bisa menemukan wadah pengembangan diri yang baru,” ungkapnya. (Al)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru