Pemkot Surabaya Gandeng FKPT Guna Cegah Radikalisme dan Terorisme di Kota Pahlawan
Surabaya, Nawacita – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur dalam upaya mencegah potensi radikalisme dan terosisme di dunia pendidikan melalui sosialisasi yang diselenggarakan di Graha Sawunggaling, Rabu (13/11/2024).
Sosialisasi tersebut mengusung tema “Membangun Sinergitas untuk Melindungi Anak Bangsa dari Bahaya Intoleransi dan Radikalisme Bagi Guru SD-SMP di Wilayah Kota Surabaya” yang diikuti oleh tenaga pendidik yang ada di Kota Surabaya.
PJs Walikota Surabaya, Restu Novi, yang turut hadir pada sosialisasi tersebut mengapresiasi adanya sosialisasi pencegahan terorisme dan radikalisme di dunia pendidikan tersebut.
Restu Novi menyampaikan bahwa pihaknya akan menyampaikan kepada Walikota Eri Cahyadi agar manfaat dari program program tersebut dapat dilaksanakan kembali usai kembali dari cuti.
Baca Juga : Sambut Hari Sumpah Pemuda, Pemkot Surabaya Berikan Penghargaan Pada Pemuda Berprestasi
Program sosialisasi pencegahan terorisme dan radikalisme menjadi penting, terlebih Surabaya pernah memiliki sejarah pilu aksi terorisme pada tahun 2018. Dimana terdapat tiga gereja yang mengalami serangan bom bunuh diri.
“Tetapi dengan sejarah pilu itu, ternyata menjadi awal kita (Kota Surabaya) meraih semua penghargaan,” tutur dia.
Berbagai upaya dilakukan Pemkot Surabaya demi meningkatkan rasa nasionalisme bagi warga Kota Surabaya, diantaranya dengan program kampung Pancasila.
“Saya rasa bisa menjadi pilot project di Kota Surabaya untuk bisa kita terapkan di tempat yang lain,” paparnya.
Diharapkannya terorisme dan radikalisme yang termasuk dalam bencana sosial mampu ditekan agar tidak lagi terjadi kejadian seperti yang terjadi pada 2018 lalu.
Baca Juga : Pemkot Surabaya Raih 4 Penghargaan di Jatim Public Relation Award 2024
Sementara itu, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur, Hesti Armiwulan menjelaskan komitmen FKPT dalam mencegah terjadinya radikalisme dan terosisme di seluruh Indonesia terlebih di Surabaya.
“Karena kami berada di wilayah Jawa Timur, sehingga kami juga melakukan kegiatan-kegiatan untuk mendukung program dari Pemprov Jawa Timur dalam rangka menjadikan Jawa Timur tetap kondusif, damai dan sejahtera, tanpa ada isu-isu yang meresahkan masyarakat,” pungkas dia. (Gio)



