Wali Kota Surabaya Harapkan Banjir di Dukuh Kupang Teratasi Tahun 2024
Surabaya, Nawacita | Pengerjaan saluran air dikebut oleh Pemerintah Kota Surabaya, hal ini dilakukan agar banjir yang terjadi di Kota Surabaya bisa teratasi. Diharapkan proses pengerjaan saluran bisa selesai di tahun 2024.
Wali Kota Eri Cahyadi pun turut memantau proses pengerjaan saluran air tersebut, salah satunya di lokasi Dukuh Kupang Barat. Eri Cahyadi mengungkapkan pergantian Riol dengan ukuran yang jauh lebih besar akan mengatasi permasalahan banjir di wilayah Dukuh Kupang Barat.
“Karena itu waktu banjir kita lihat airnya itu darimana, ternyata dari gang XX dan XXV, dari wilayah sebesar ini ternyata ngalirnya ke Dukuh Kupang Barat I yang riolnya cuma 1 meter, ya pasti banjir, makanya sekarang riolnya diganti 2×2. Tapi yang dari jalan besar dibuat 3×3. Jadi dari 3×3 menuju 2×2, Ketika 3×3 menuju 2×2 maka tidak boleh semua aliran air dibuang ke Dukuh Kupang Barat I, sehingga Dukuh Kupang XX, Tiga seperempat alirannya akan dibuang ke Jalan Raya Dukuh Kupang, yang Seperempat lari ke Dukuh Kupang Barat I, dengan begitu bebannya yang ada di Dukuh Kupang Barat I akan berkurang.” ujar Wali Kota Eri.
Baca Juga:Â Hindari Bau saat Asean U-19 Boys Championship, Pemkot Surabaya Atur Jadwal Pengiriman Sampah
Eri pun mengungkapkan bahwa banjir di Dukuh Kupang telah terjadi sangat lama sejak 30 tahun lalu, dan butuh berbagai uji coba pembuangan saluran air agar benar-benar mengatasi banjir di lokasi tersebut.
“Karena kita lihat sudah hampir 30 tahun banjir disini, jadi kita tanganinya itu harus uji cobanya motong-motong buang di sini dilihat seberapa efektifnya, kalau masih kurang dibenerin di bagian mana lagi bagimana.” ungkap Eri
Setelah itu, Eri mengungkapkan bahwa penataan saluran yang kurang tepat sejak awal pembangunan yang menyebabkan wilayah Dukuh Kupang selalu banjir dan Eri pun meminta maaf ke warga Surabaya apabila beberapa bulan terakhir ada terjadi kemacetan imbas pembangunan saluran.
Baca Juga:Â Eri Cahyadi Lakukan Sidak Kesiapan GBT
“Karena kalau saya bilang penataan saluran di Dukuh Kupang ini sudah salah dari awal, salurannya tidak tertata, yasudah itu resikonya kita yang sekarang. Makanya saya matur nuwun kepada warga Surabaya, mohon maaf kepada warga Surabaya kalau terjadi macet, tapi ini yang harus saya lakukan, karena apa, kalau tidak dilakukan ya ga bisa (mengurangi banjir). Jadi warga Surabaya itu pinginnya tidak banjir tapi juga ga macet, ya gimana kita membetulkannya, ya ga bisa kan. Jadi kita beri pilihan ya macet sebentar beberapa bulan abis itu tidak banjir.” lanjutnya.
Selain banjir di Dukuh Kupang, Eri juga menyoroti pembangunan saluran di wilayah Mayjend Sungkono yang juga perlu penataan ulang agar tidak lagi banjir.
“Ini sama seperti yang ada di Mayjend Sungkono kalau temen-temen lihat di Mayjend Sungkono depan Soto Wawan kita buatkan saluran, karena dari atas itu harus ditampung sampai masuk ke sungai. Sehingga kita siapkan penampungan air dari atas itu ada disana. Karena kalau tidak itu kan jalannya rendah, menuju Soto Wawan kan rendah maka kita siapkan penampungan untuk masuk ke sungainya agar tidak banjir.” pungkasnya. (Gio)


