Pelatihan “Melawan Hoaks dengan Kreativitas dan Kolaborasi” oleh FIKOM Unitomo dan Japelidi
Surabaya, Nawacita – Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Soetomo Surabaya bekerjasama (FIKOM) dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) menyelengarakan pelatihan adapun dengan mengambil tema “Melawan Hoaks dengan Kreativitas dan Kolaborasi di Media Sosial”. bertempat diRuang Uji Kompetensi Wartawan Unitomo (UKW) Gedung F, Lantai 4, 401.Fakultas Ilmu Komunikasi Unitomo-Surabaya
Ni Made Ras Amanda Gelgel dari Universitas Udayana, Bali menyampaikan. Workshop literasi Japalidi dilakukan di 8 kota dengan fokus kolaborasi para stakeholder untuk mengatasi misinformasi, khususnya melibatkan mahasiswa, media, dan influencer untuk memperkaya pengetahuan generasi muda.
Kegiatan ini kami nilai sangat penting karena melibatkan workshop dan media untuk menghubungkan stakeholder. Kami berharap dalam workshop ini tersedia buku modul untuk panduan kolaborasi, serta mempertemukan teman teman media, anak muda, dan influencer untuk meningkatkan kompetensi mereka dan bekerja sama dengan tiga pihak secara efektif,” ucap Ni Made Ras Amanda, minggu, (23/04)
Kami membatasi jumlah peserta untuk menciptakan diskusi yang hangat dan akrab, dengan maksimal 30 orang per pertemuan di 8 kota, sehingga total peserta adalah 240 orang. Kota-kota yang dilibatkan meliputi Surabaya, Malang, Yogyakarta, Denpasar, Semarang, Makassar, dan Ambon.
Baca Juga : FEB Unitomo Kukuhkan Pertama kalinya lulusan Program Doktor Manajemen
Dalam workshop literasi ini, kami mendapatkan banyak masukan berharga, termasuk ide-ide yang di luar dugaan dan sangat kreatif. Hal ini mendorong kami untuk berpikir lebih jauh. Kedepannya, kami ingin mengetahui dengan lebih baik apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh para garda terdepan dalam melawan misinformasi,” ungkapnya
Sementara itu, Dimas Prakoso Nugroho Pemateri dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mengatakan Hari ini, kita akan menyampaikan kepada Key Opinion Leaders (KOL) dan teman-teman jurnalis mengenai upaya untuk meminimalisir misinformasi, disinformasi, dan malinformasi. Pendefinisian yang jelas dan konsisten menjadi krusial dalam mengatasi kerancuan, terutama dalam memastikan apa yang sebenarnya terjadi.

Kemudian Verifikasi menjadi krusial terutama dalam konten digital dan situasi yang rentan terhadap pembelokan informasi. Jurnalis dan KOL memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam menjamin validitas informasi bagi masyarakat.
Workshop literasi kedua di Surabaya sangat menarik karena berfokus pada kolaborasi antara jurnalis, generasi Z, dan Key Opinion Leaders (KOL). Workshop ini bertujuan untuk memahami keinginan dan kebutuhan masing-masing kelompok dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman dan nyaman. Selain itu, workshop ini juga bertujuan untuk meminimalisir efek misinformasi melalui kolaborasi yang efektif di antara para peserta,” terang Dimas Prakoso Nugroho
Nur’annafi Farni Syam Maella dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Soetomo Surabaya Mengatakan Kebetulan sekali saya adalah anggota Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan pengurus wilayah kegiatan Japelidi di Surabaya. Saat ini, saya berada di Amcor Unair dan mendapati bahwa Unitomo memiliki lembaga uji kompetensi wartawan. Saya yakin wartawan yang sudah melalui uji kompetensi tersebut adalah wartawan yang sangat berkualitas dan dapat diandalkan, terutama dalam hal etika jurnalistik.
“Akhirnya, kerjasama antara lembaga UKW di Unitomo dan Japelidi berhasil terjalin. Saya memilih Unitomo karena di sana mudah mengumpulkan wartawan yang kompeten. Alhamdulillah, kerjasama ini mendapat tanggapan positif dari Japelidi, yang sangat keren,” beber Nur’annafi Farni Syam Maella
Hari ini, kami bertemu di Unitomo, dan kebetulan banyak mahasiswa kami yang menjadi Key Opinion Leaders (KOL). Pertemuan ini mempertemukan kedua pihak, yaitu wartawan kompeten dan para KOL, dalam satu kolaborasi di Unitomo
“Jadi, kita memiliki Key Opinion Leaders (KOL), wartawan, serta akademisi dalam pertemuan ini. Beberapa anggota Japelidi adalah akademisi dari berbagai universitas, sehingga pertemuan sekarang ini merupakan kolaborasi antara akademisi, media, dan KOL. Ini sangat luar biasa karena menghasilkan diskusi yang produktif dan aksi yang sangat bagus,” tutup Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Unitomo


