Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK Nilai Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil
Jakarta. Nawacita – Rapat bulanan OJK pada 28 Februari 2024 menyimpulkan bahwa sektor jasa keuangan nasional tetap stabil dengan modal yang kuat, likuiditas stabil, dan risiko yang positif.
Perekonomian global meningkat, namun perhatikan geopolitik di masa depan. Berikut ini beberapa poin yang perlu diperhatikan;
1. Amerika Serikat; Meskipun inflasi cenderung stabil, pertumbuhan ekonomi yang solid mendorong perkiraan “no landing” (sesuai pra-pandemi). Pasar juga mengkalibrasi kemungkinan mundurnya pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) dengan besaran yang lebih rendah.
2. Eropa; Ekonomi Jerman dan Inggris mengalami kontraksi dan memasuki resesi. Inflasi cenderung menurun medekati target bank sentral, yang membuka peluang untuk penurunan suku bunga lebih cepat dari Bank of England (BoE) dan European Central Bank (ECB)
3. Tiongkok Perekonomian Tiongkok berada di bawah rata-rata historis, dengan meningkatnya tekanan di pasar keuangan. Ketidakpastian pemulihan ekonomi. Tiongkok diprediksi tinggi, terutama menghadapi potensi perang dagang dan risiko geopolitik global yang meningkat.

Dari sisi Dari sisi domestik, PDB kuartal keempat 2023 tumbuh sebesar 5,04% yoy, didorong oleh pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga dan belanja investasi pemerintah terkait pembangunan Ibu Kota Negara. Pertumbuhan ekonomi tahunan mencapai 5,05% yoy di tahun 2023.
Baca Juga : OJK Panggil Danacita Untuk Penjelasan Mengenai Pembayaran Uang Kuliah Tunggal di ITB
Indikator lain menunjukkan kinerja perekonomian ke depan yang cukup baik, termasuk ekspansi PMI manufaktur, neraca perdagangan yang masih surplus, dan tingkat inflasi yang terjaga.
Selain itu, OJK juga mendukung pembangunan Ibu Kota Negara dengan menandatangani rencana pembangunan gedung kantor baru bersama Otorita IKN pada 29 Februari 2024.
Pada kesempatan tersebut dilakukan grounbreaking pembangunan layanan sektor jasa keuangan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) oleh beberapa bank yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bank Kaltimtara) dan BPJS Kesehatan


