Dua Meninggal, 13 Luka-Luka Akibat Rem Blong Truk Tangki di Mojokerto
Mojokerto, Nawacita – Musibah terjadi di kecamatan pacet Mojokerto. Sebuah truk tangki dengan nomor polisi S 9085 UP mengalami kegagalan sistem pengereman (rem blong). Akibatnya, truk tersebut menabrak sejumlah penonton yang tengah menyaksikan karnaval peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Kecamatan Pacet, Mojokerto, Kamis (25/8/2023).
Kapolres Mojokerto AKBP Wahyudi menjelaskan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 17.45 di Jalan Raya Sajen, Kecamatan Pacet. Truk tangki tersebut berjalan dari arah selatan hendak ke barat untuk mengirim air ke Lamongan.
“Pas di simpang karlina ini, truk tersebut belok kiri ke arah Desa Sajen, kemudian pas disitu terjadi permasalahan di pengereman, jadi sebelum kejadian itu memang kecepatan tidak begitu cepat karena dari sana sudah pelan dan berfungsi dengan baik, namun pas di belokan itu mengalami rem blong,” terang Wahyudi kepada wartawan.

Truk tangki yang dikemudikan oleh Anton Dwi Aryatama (33) asal Asemrowo, Surabaya itu kemudian menabrak dua kendaraan dan sejumlah penonton.
“Setelah itu menabrak dua kendaraan sehingga ada dua korban meninggal dunia di situ dan truk baru bisa berhenti ketika menabrak mobil Avanza yang dekat dengan dinding,” ujar Wahyudi.
Dua korban meninggal dunia adalah Anastasya (19) asal Dusun Bakalan Desa Tempuran Kecamatan Pungging dan Maria Ulfah (39) asal Kalen Desa Kedung Gede Kecamatan Dlanggu. Sedangkan 11 koran sudah mendapatkan pertolongan pertama dan sudah diperbolehkan pulang, sementara 2 korban lagi masih di rawat di Rumah Sakit Sumberglagah, Desa Tanjung Kenongo, Kecamatan Pacet.
“Jadi total ada 15 korban yang terlibat dalam insiden tersebut dengan rincian, 11 korban yang mengalami luka ringan telah diperbolehkan pulang, 2 masih di rawat di rumah sakit, dan 2 meninggal dunia,” jelasnya.
Wahyudi mengatakan, pihaknya turun langsung ke tempat kejadian perkara untuk untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Malam ini langsung melihat para korban, besok akan ke rumah duka bersama dengan jasa raharja yang sudah dapat membantu sebesar 50 juta untuk para korban meninggal, dan untuk masing-masing 20 juta untuk korban luka ringan,” katanya.
Menurutnya, lokasi tersebut memang tidak jauh dari tempat finish karnaval yang diadakan di Kecamatan Pacet. Dari garis finish hanya berjarak 100 meteran dari lokasi kecelakaan.
Wahyudi menambahkan, pihaknya akan melakukan pemerikasaan lebih dalam dengan memanggil ahlinya untuk melakukan pengecakan kendaraan bermotor tersebut, jadi untuk sementara hasil olah TKP posisi truk tersebut berada dalam posisi gigi dua
“Dari gigi tiga ke gigi dua, menurut kami dari pihak kepolisian dengan muatan seperti itu dengan kemiringan jalan yang sangat signifikan seharunya di gigi satu, oleh karena itu pihaknya bakal mendalami kenapa dia seperti itu, nanti tentu saja akan kita kaitkan dengan pasal untuk tersangka tersebut,” imbuhnya.
Pihaknya juga berkomitmen untuk segera menuntaskan kasus ini dengan memproses secara hukum sopir truk tangki. “Kita akan lakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini, apakah karena faktor manusia atau faktor teknis,” tandasnya. Fio Atmaja


