Wednesday, December 24, 2025
HomeDAERAHJATIMProduksi Jagung Melimpah, Produksi Kedelai Minim di Kabupaten Mojokerto

Produksi Jagung Melimpah, Produksi Kedelai Minim di Kabupaten Mojokerto

Produksi Jagung Melimpah, Produksi Kedelai Minim di Kabupaten Mojokerto

Mojokerto, Nawacita – Kabupaten Mojokerto memiliki surplus jagung yang sangat besar. Tahun 2021, hasil panen jagung 118.302 ton pipil kering dari luas lahan 27.023 hektare. Kebutuhan konsumsi jagung hanya 1.235,6 ton per tahun. Jadi, kelebihan produksi jagung 117.066 ton.

Tahun 2022, produksi jagung meningkat menjadi 157.355 ton pipil kering dari lahan 29.490 hektare. Kebutuhan konsumsi jagung tetap 1.235,6 ton per tahun. Maka, surplus jagung mencapai 156.119 ton.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto Achmad Faisol mengatakan, produksi jagung Kabupaten Mojokerto sampai Juni tahun ini sebesar 39.187 ton pipil kering dari luas panen 8.331 hektare. Kebutuhan konsumsi hanya 617,8 ton. Artinya, ada kelebihan jagung 38.569 ton. Produktivitas rata-rata jagung 7,7 ton per hektare.

- Advertisement -

“Produktivitas beras dan jagung yang tinggi berkat para petani yang menerapkan teknologi pertanian,” ucapnya, Jum’at (4/8/2023).

Produktivitas jagung kabupaten Mojokerto meningkat. (Foto : Fio Atmaja)
Produktivitas jagung kabupaten Mojokerto meningkat. (Foto : Fio Atmaja)

Beberapa teknologi pertanian yang digunakan antara lain adalah bibit unggul yang cocok dengan kondisi daerah, pemupukan yang tepat, pencegahan dini hama dan penyakit, serta mesin panen untuk mengurangi kerugian hasil.

Para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) juga terus memberikan bimbingan manajemen tanam kepada para petani. Misalnya tentang jarak tanam yang tidak terlalu padat untuk menghindari hama dan penyakit dan pola tanam yang baik.

“Pola tanam berkaitan dengan perubahan komoditas, misalnya padi, padi, jagung atau padi, jagung, jagung. Tujuannya adalah untuk memutus siklus hama dan penyakit di wilayah yang rawan serangan. Pola tanam juga disesuaikan dengan ketersediaan air,” katanya.

Namun, berbanding dengan produksi kedelai di Kabupaten Mojokerto masih kurang. Kebutuhan konsumsi masyarakat tidak terpenuhi oleh hasil panen. Maka, warga Bumi Majapahit harus mengimpor kedelai dari daerah lain.

Baca Juga: Kekeringan di Kabupaten Mojokerto : BPBD Ajukan Penggunaan Dana Tidak Terduga untuk Suplai Air Bersih

“Produksi kedelai di Kabupaten Mojokerto tahun 2021 sangat rendah. Hanya 641,93 ton biji kering dari luas lahan 906 hektare. Kebutuhan konsumsi penduduk mencapai 29.493,3 ton per tahun. Jadi, ada kekurangan kedelai 28.851 ton,” tandasnya.

Tahun 2022, produksi kedelai malah menurun menjadi 598,81 ton. Padahal, luas lahan panen naik menjadi 991 hektare. Akibatnya, defisit kedelai tahun lalu naik menjadi 28.894 ton.

Produksi kedelai di Kabupaten Mojokerto semester pertama tahun 2023 sangat minim. Hanya 0,42 ton dari lahan 2 hektare. Kebutuhan konsumsi warga 6 bulan terakhir 14.746,65 ton. Maka, kekurangan kedelai saat ini 14.746 ton.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru