Wednesday, December 24, 2025
HomeDAERAHPemuda Mojokerto, Sukses Ternak Bebek Hibrida Beromzet Puluhan Juta

Pemuda Mojokerto, Sukses Ternak Bebek Hibrida Beromzet Puluhan Juta

Kisah Sukses Pemuda Mojokerto Ternak Bebek Hibrida

Mojokerto, Nawacita – Berawal dari usaha rintisan milik orang tua sejak 50 tahun lalu. Alfian (29) seorang pemuda asal Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, sukses meraih kesuksesan dari usaha ternak bebek.

Dari hasil ternak bebek tersebut dirinya mampu meraup omzet puluhan juta rupiah setiap bulan. Metode dan cara yang di lakukan sangat unik. Dengan memanfaatkan aliran sungai belakang rumahnya, Alfian – sapaan akrabnya- memilih aliran sungai untuk membudidayakan bebek karena merupakan habitat aslinya.

Bebek Peking
Alfian (39) dan Sukodi (69) anak dan bapak sukses ternak bebek selama 50 tahun. Foto : Fio Atmaja

Setiap harinya Alfian sibuk mengurusi bebeknya serta mengawasi 2000 ekor bebek dibantu  ayahnya, Sukodi (69). Jenis bebek yang diternak adalah persilangan bebek Peking dan hibrida.

- Advertisement -

Menurut Alfian, alasan untuk memilih dialiran sungai karena pertumbuhannya akan jauh lebih baik jika dibandingkan terus berada di dalam kandang, mengingat bebek yang diternak adalah dua jenis bebek persilangan.

“Untuk indukan, saya memilih Bebek Peking sebagai pejantan. Sedangkan betinanya, Bebek Hibrida. Saya pilih kedua jenis bebek itu sebagai indukan, karena lebih produktif,” ujarnya kepada Nawacita.co, Minggu (19/3/2023).

baca juga : Ratusan Warga Randubango Mojokerto, Tuntut Pabrik Berbahan Limbah Kertas di Tutup

Terkait makan ternaknya, Alfian juga memberi ternaknya dedak yang dicampur kupang. Dan ribuan bebek tersebut, akan digiring ke kandang saat siang.

“memang selain saya lepas disungai dengan memakan makanan alami, saya juga memberi pakan utama dengan dedak yang saya campur dengan Kupang,” ucapnya.

Nantinya yang dijual bukan telur, melainkan bibir bebek untuk pedaging. Telur-telur bebek yang dipanen setiap harinya, akan ditetaskan terlebih dulu melalui oven yang dibuatnya sendiri.

“Setelah saya kumpulkan telur hasil panen, langsung dimasukkan oven, setelah masuk ke oven telur akan menetas kira – kira 10 sampai 12 hari,” jelasnya.

Alfian mengatakan, bibit bebek yang sudah menetas, kemudian langsung dibeli pelanggan dari Lamongan dan Jombang. Sementara sisa bibit bebek akan dirawat sendiri oleh Alfian. Ketika berumur satu bulan bebek yang siap dipotong akan dijual.

“Karena sudah menjalin kerjasama dengan tengkulak, jadi tidak kesulitan saat menjual bibit bebek yang diteteskan, untuk bibit bebek pedaging dijual seharga Rp8 ribu hingga Rp9 ribu per ekor. Tidak semua bibit bebek diambil pelanggan, tapi disortir dan diambil yang bagus, kalau omzet yang saya dapat Kira-kira tiap bulan mencapai Rp25 juta,” ujarnya.

Penulis : Fio Atmaja

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru