JAKARTA, Nawacita – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kata Sambutan menjelang Sidang Komisi ke 78 UNESCAP di Istana Merdeka, pada 23 Mei 2022. Sesi sidang ke-78 UNESCAP akan diadakan pada 27 Mei 2022 mendatang dengan metode hybrid, yakni mengambil tempat secara offline di Bangkok, Thailand dan online.
Bertajuk “Agenda Bersama untuk Memajukan Pembangunan Berkelanjutan di Asia dan Pasifik” Presiden Jokowi turut memaparkan kekurangan yang terjadi di Kawasan Asia Pasifik saat ini.
Jokowi mengungkapkan beberapa data, mulai dari angka pengangguran baru, pertumbuhan ekonomi, hingga inflasi.
“Momen ini penting di tengah upaya Kawasan untuk keluar dari tantangan besar akibat dari pandemic, perubahan iklim, dan perang. Pertama, ekonomi sejumlah negara Asia Pasifik belum pulih,” kata Jokowi pada Senin 23 Mei 2022.
Baca Juga: Warga Baduy Surati Jokowi Minta Dihapus dari Destinasi Wisata
“Masih di bawah tingkat Pra Pandemi. 70 persen dari pengangguran baru masih di Kawasan kita dan 85 juta penduduk masuk ke dalam jurang kemiskinan ekstrem,” ucapnya lagi seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Sekretariat Presiden.
“Yang kedua, pertumbuhan ekonomi Kawasan tahun ini sebagaimana prediksi IMF turun menjadi 4,9 persen. Inflasi juga diperkirakan mencapai 8,7 persen, naik 2,8 persen dari perkiraan semula,” sambung Presiden Jokowi.
Selain itu Presiden Jokowi juga mengungkapkan pencapaian SDGS (Sustainable Development Goals) yang menurutnya tertunda. Jokowi merujuk kepada data dari Global Climate Risk Index, yang katanya 6 dari 10 negara turut terdampak perubahan iklim dalam jangka panjang di Asia Pasifik.
Adapun dalam menjawab tantangan ini, Presiden Jokowi mengungkapkan beberapa rencana, terutama dengan tema “A Common Agenda to Advance Sustainable Development”.
Jokowi menekankan, pentingnya melanjutkan vaksinasi di dalam kesenjangan vaksinasi yang ada saat ini. Menurutnya Kawasan Asia Pasifik memiliki angka vaksinasi tertinggi namun juga terendah karena kesenjangan tersebut.
“Keberhasilan vaksinasi menentukan reaktivasi ekonomi nasional dan konektivitas perekonomian dunia. Kesenjangan ini harus ditutup dan investasi sektor swasta harus didorong meskipun Asia Pasifik merupakan Kawasan terbesar bagi penanaman modal asing inbound dan outbound, namun invest ke Kawasan sendiri masih kecil, UNESCAP perlu mendorong investasi intra Kawasan,” tutur Presiden Jokowi.
pkrtnws.


