Situbondo | Nawacita – Kabupaten Situbondo Jawa Timur memiliki potensi kelautan dan perikanan yang besar. Meliputi pembenihan, budidaya ikan air payau, budidaya laut dan air tawar, penangkapan ikan dan pengolahan hasil perikanan. Hal tersebut dapat diperkuat dengan adanya pengelolaan sektor-sektor yang menyertai usaha perikanan di Situbondo. Salah satunya pengelolaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
CEO PT Juara Bioloife Solution, Ahmad Arif mengungkapkan, keberadaan IPAL dalam sistem budidaya perikanan sangat penting untuk dimiliki oleh masing-masing pelaku. “IPAL merupakan investasi jangka panjang untuk keberlangsungan suatu usaha budidaya, yang nantinya bisa diteruskan oleh generasi- generasi penerus,” jelas Ahmad Arif, Rabu (30/3/2022).
Menurutya, Limbah tambak udang mengandung bahan organik yang terdiri atas kotoran udang, sisa pakan, sisa tubuh udang, dan agregat mikro organisme (plankton) mati yang sering ditemukan mengendap di dasar tambak. “Limbah tambak dapat diuraikan dengan mudah dan cepat dengan menggunakan metode biokimia yang memanfaatkan enzim, itulah perlunya IPAL secara profesional,” sebutnya.
PErlu diketahui, Pembangunan bidang kelautan dan perikanan di Kabupaten Situbondo saat ini juga cukup menjadikan potensi kelautan dan perikanan menjadi kegiatan ekonomi yang perlu dipacu. Melalui peningkatan investasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup, agar mampu memberikan sumbangan yang lebih besar dan penggerak utama ekonomi Nasional serta tidak dapat dipungkiri bahwa sektor kelautan dan perikanan merupakan sektor andalan pembangunan ekonomi saat ini dan akan datang.
Diskusi tersebut mencuat saat digelar Seminar pada Hari Selasa tanggal 29 Maret 2022. Seminar dengan tema Pengolahan IPAL sebagai upaya budidaya udang berdaya saing dan berkelanjutan yang diadakan oleh Asosiasi Petambak Intensif (Astin) Kabupaten Situbondo berkolaborasi dengan Yayasan Sustain Aqua Indonesia (YSAI).
KEgiatan ini membawakan 3 pembicara ahli dari Institut Pertanian Bogor yaitu Bp Dr.Eddy Supriyono, Dr. Kukuh Nirmala Dan Ibu Dr. Yuni Puji Astuti dengan tema pembahasan yaitu mengenai pentingnya Ipal, bentuk Ipal yang efisien serta pengolahan yang benar. Pada kesempatan yang bagus ini hadir pula ketua Shrimp Club’ Indonesia, BP Iwan Sutanto beserta sekjen SCI BP Nengah, ketua harian SCI BP Pitoyo serta ketua sci Situbondo BP Anton.
Tim Juara sebagai produsen enzim diberikan kesempatan untuk bisa mengikuti acara tersebut. Antusiame tim Juara dalam mengikuti acara tersebut, ditandai dengan adanya standbooth yang bisa dimanfaatkan oleh peserta seminar untuk lebih mengenal dan mengetahui produk enzim Juara.
Enzim Juara merupakan produk instan yang telah diciptakan untuk memudahkan para pembudidaya dalam memanajemen limbah di tambak. “Proses penguraian limbah dalam petakan akan diselesaikan dengan cepat dan mudah serta aman bagi udang. Penguraian limbah oleh enzim akan terjadi tanpa mempengaruhi proses reaksi yang lain, artinya enzim akan fokus pada apa yang dikerjakan (limbah). Pengolahan limbah yang berhasil ini dapat ditandai dengan bau pada buangan lumpur central tidak berbau atau hilang. Sehingga air kolam yang akan dibuang di IPAL dan perairan lepas sudah dalam keadaan baik atau sudah sesuai dengan baku mutu air. “Kondisi tersebut diharapakan mampu memperbaiki ekosistem perairan dan lingkungan budidaya, sehingga proses budidaya dapat dilakukan secara berkesinambungan”, ucap Sofanul Khakim selaku technical support tim Juara. bdo


