Jakarta, Nawacita | Hari Tuberkulosis Sedunia 2022 (HTBS) atau World Tuberculosis Day yang jatuh di setiap tanggal 24 Maret, kembali diperingati di Indonesia dan seluruh dunia pada hari Kamis pekan ini.
Penyakit tuberkulosis rupanya sudah ada sejak zaman dulu. Namun, pada saat itu, belum diketahui pasti tentang nama dan penyebab dari penyakit ini. Pada akhirnya, seorang ilmuwan bernama Robert Koch mengumumkan penemuan mycobacterium tuberculosis, yaitu bakteri penyebab penyakit tuberculosis (TBC) pada 24 Maret tahun 1882.
Ditetapkannya hari peringatan penyakit tuberkulosis ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak membahayakan dari penyakit Tuberkulosis. Juga, diharapkan dapat membentuk kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap TBC, sehingga angka penularan dan kematiannya pun bisa menurun.
Setiap hari, lebih dari 4.100 orang meninggal dan hampir 30.000 orang jatuh sakit karena penyakit TBC. Meskipun demikian, penyakit tersebut dapat dicegah dan diobati.
Selain itu, Hari Tuberkulosis Sedunia adalah kesempatan untuk fokus pada orang-orang yang terkena penyakit ini dan menyerukan tindakan untuk mengakhiri penderitaan dan kematian TBC, terutama di tengah krisis COVID-19 yang sedang berlangsung.
Tema Hari Tuberkulosis Sedunia 2022
Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (21/3/2022), Hari Tuberkulosis Sedunia tahun 2022 mengangkat tema ‘Invest to End TB. Save Lives.’
Tema ini diambil untuk menyampaikan kebutuhan mendesak dalam menginvestasikan sumber daya demi meningkatkan perjuangan dan mengakhiri tuberkulosis.
Hal ini sangat penting dalam konteks pandemi COVID-19 yang telah membahayakan kemajuan End TB, serta mematikan akses yang adil dalam pencegahan dan perawatan sesuai upaya WHO untuk mencapai Cakupan Kesehatan Universal.
Semakin banyak investasi, semakin bisa juga menyelamatkan jutaan nyawa hingga mempercepat mengakhiri epidemi tuberkulosis.
dtk.


