Jakarta, Nawacita – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap basah 1 kapal asal Malaysia dan 6 kapal ikan Indonesia yang melanggar ketentuan penangkapan ikan di wilayah Indonesia.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Laksda TNI Adin Nur Awaludin mengatakan kapal-kapal tersebut ditangkap di wilayah kelautan yang berbeda-beda.
“Satu kapal ikan Malaysia kembali kami tangkap di Selat Malaka, sedangkan enam kapal Indonesia diamankan di laut Jawa dan teluk Kupang,” kata Adin dikutip dari Antara, Jumat (10/12).
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap basah 1 kapal asal Malaysia dan 6 kapal ikan Indonesia yang melanggar ketentuan penangkapan ikan di wilayah Indonesia.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Laksda TNI Adin Nur Awaludin mengatakan kapal-kapal tersebut ditangkap di wilayah kelautan yang berbeda-beda.
“Satu kapal ikan Malaysia kembali kami tangkap di Selat Malaka, sedangkan enam kapal Indonesia diamankan di laut Jawa dan teluk Kupang,” kata Adin dikutip dari Antara, Jumat (10/12).
“Penangkapan ini menegaskan kembali kebijakan Bapak Menteri Sakti Wahyu Trenggono bahwa kami zero tolerance terhadap illegal fishing baik oleh kapal ikan asing maupun kapal ikan Indonesia,” ujarnya.
Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Pung Nugroho Saksono menyebut bahwa kapal ikan berbendera Malaysia dengan nama PFKB 1749 ditangkap sedang melakukan penangkapan ikan dengan alat tangkap trawl.
Sementara itu, kapal Indonesia yang diamankan ialah KM Kupang Jaya 1 yang menggunakan trawl di teluk Kupang dan lima kapal yang menggunakan cantrang di laut Jawa.
Hingga saat ini, KKP mengungkapkan sebanyak 163 kapal ikan telah ditangkap sepanjang tahun ini. Kapal Indonesia mendominasi penangkapan tersebut dengan jumlah 111 kapal, sementara kapal asing sebanyak 52 kapal.
Adapun kapal ikan asing yang ditangkap terdiri dari 25 kapal asal Vietnam, 21 kapal asal Malaysia dan 6 kapal asal Filipina.
CNN.


