Langsa, Nawacita – Remaja adalah generasi penerus bangsa yang akan membangun bangsa kearah lebih baik. Remaja juga mempunyai pemikiran jauh ke depan dan segala kegiatannya dapat menguntungkan dirinya sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar jika perilaku nya mengarah ke arah positif. Begitu pula sebaliknya, jika perilakunya mengarah ke arah negatif maka akan dapat merugikan diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.
Masa remaja dapat dikatakan sebagai masa peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Masa remaja merupakan masa dimana individu berintegrasi dengan masyarakat, dimana ia tidak lagi merasa dibawah orang yang lebih tua melainkan ia berada pada tingkat yang sama, atau paling tidak sejajar. Masa remaja juga merupakan masa dimana aspek intelektual berkembang pesat. Sebenarnya remaja tidak mempunyai tempat yang jelas, maksudnya ialah mereka sudah bukan golongan anak-anak namun belum dapat diterima sepenuhnya untuk masuk golongan orang dewasa. Remaja berada diantara anak dan orang dewasa. Oleh sebab itu, remaja dikenal sebagai fase mencari jati diri atau fase topan dan badai.
Etika adalah suatu ilmu yang membicarakan mengenai perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk. Sedangkan pergaulan adalah suatu hubungan sosial yang dijalin antara satu individu dengan individu lainnya yang berlangsung dalam jangka waktu relatif lama sehingga dapat terjadi saling mempengaruhi satu sama lain. Dari definisi ini dapat kita simpulkan bahwa etika pergaulan adalah adalah adat atau kebiasaan berprilaku yang telah disepakati bersama sebagai norma yang baik dalam menjalin hubungan pertemanan.
Etika pergaulan diperlukan demi terwujudnya kehidupan yang damai penuh keteraturan, ketertiban dan keharmonisan dalam kehidupan dengan orang lain baik itu di keluarga, di sekolah maupun di masyarakat. Etika pergaulan juga berguna sebagai pedoman dalam hubungan pertemanan agar tidak berbuat semaunya atau seenaknya saja.
Nah, ketika kita berbicara mengenai etika pergaulan maka penting bagi kita untuk mengetahui apa saja hal mendasar dalam etika pergaulan. Hal mendasar tersebut berupa :
- bersikap sopan santun dan ramah
- perhatian dan juga memiliki empati
- mampu menjaga perasaan
- tolong menolong dengan sesama
- mampu mengendalikan emosi
Dalam islam juga mengajarkan bagaimana tata cara bergaul yang baik, diantaranya yaitu :
- mengucapkan salam ketika bertemu
- menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
- bersikap santun dan tidak sombong
- berbicara dengan perkataan yang baik dan tidak bernada keras
- tidak boleh saling menghina, mengejek ataupun merendahkan
- tidak boleh memiliki rasa dengki dan iri hati
- mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat
- mengajak untuk berbuat kepada kebaikan dan menjauhkan diri dari segala kejahatan
lalu, bagaimana cara bergaul yang efektif agar tidak menyeleweng dari etika pergaulan ?
- Menggunakan percakapan yang baik
Jika bergaul dengan orang lain syarat yang paling penting adalah mencoba mendukung orang lain, dan memperhatikan masalahnya dengan simpati. Dalam percakapan, kita harus dapat memilih kata-kata yang tepat yaitu kita harus mencoba untuk memastikan bahwa kita menyampaikan makna yang kita maksudkan. Segala kesalahpahaman sering kali dapat dihindari jika kita berhati-hati dalam memilih kata-kata yang tepat. Selain memilih kata yang tepat, bahasa tubuh juga sangat diperlukan, aspek bahasa tubuh yang paling penting adalah kontak mata karena hampir tidak mungkin untuk bergaul dengan seseorang jika kita tidak menatap mereka. Kita harus menatap mata orang ketika berbicara kepada mereka untuk menunjukkan minat dan keramahan kita. Tetapi kita juga harus menghindari agar tidak menatap dengan tajam dan terus menerus.
- Mendengarkan
Mendengarkan adalah bagian dari percakapan yang sangat penting. Ketika kita ingin sekali mengekspresikan gagasan kita sendiri dan memperdengarkan masalah-masalah kita, kita harus berhenti untuk mendengar pandangan orang lain, mengajukan pertanyaan atau hanya sekedar memberikan sedikit ketenangan.
- Membuat orang lain merasa nyaman
Keramah-tamahan sangat bergantung pada rasa percaya diri dan jika kita dapat mengeluarkan sisi yang terbaik pada diri orang lain, kita juga akan mengembangkan sisi terbaik pada diri kita sendiri. Kita harus berusaha sekuat tenaga agar tidak membuat orang lain merasa bersalah, tidak dikasihi atau juga terhina.
- Bicarakanlah hal-hal yang menyenangkan hati orang lain.
Dengan membicarakan hal-hal yang menimbulkan kesenangan dalam hati orang lain, kita lebih berhasil menggunakan dan membina persahabatan.
- Bersikap jujur.
Dalam pergaulan masing-masing harus bertindak sejujur mungkin. Janganlan memuji-muji orang di hadapannya, sedangkan di belakangnya dijelek-jelekkan. Kita harus secara jujur menegur kekurangan kekurangan sahabat tetapi dengan tutur kata yang baik, lemah lembut dan sopan santun.
Jika dalam pergaulan mampu melakukan hal sederhana seperti ini dalam sehari-hari, maka pergaulan akan terjalin dengan baik dan harmonis.
Penulis: Fitri Yuliani (Mahasiswi program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah. IAIN Langsa)


