Pengertian Hampers Lebaran, Awal Mula serta Variasinya
JAKARTA, Nawacita – Pengertian Hampers Lebaran, Saat menjelang Hari Raya Idul Fitri, banyak orang mengirimkan hampers Lebaran atau parsel berisi beragam rupa bingkisan kepada keluarga, sahabat, teman, maupun karyawan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, parsel adalah bingkisan yang berisi berbagai hadiah seperti makanan, minuman, dan barang pecah belah yang ditata apik dalam keranjang dan dikirimkan kepada orang-orang tertentu pada hari Lebaran.
Sementara itu, hampers adalah istilah yang sama dengan parsel. Keduanya merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, tapi memiliki penyesuaian makna.
Menurut Camridge Dictionary dikutip pada Sabtu, 6 April 2024, parcel (parsel) mengacu pada benda yang dibungkus dengan kertas dan dapat dikirim melalui pos, sedangkan hampers adalah kotak berisi makanan dan minuman yang biasanya diberikan sebagai hadiah, seperti pada Natal.
Meskipun demikian, di Indonesia, pemakaian kata hampers dan parsel biasanya memiliki arti yang sama dan tidak bertentangan. Lalu, kapan tradisi berbagi hampers menjadi tradisi Lebaran? Ternyata, jejaknya bisa dilihat di masa kolonial Belanda.
Saat itu, para keluarga Eropa kerap memberikan bingkisan berisi kue kering kepada keluarga priyayi pribumi. Tradisi ini kemudian diadopsi oleh masyarakat pribumi dan terus berkembang hingga sekarang.
Memasuki tahun 1897, perusahaan Sears and Roebuck and Co. di Amerika Serikat mempopulerkan penggunaan hampers anyaman sebagai wadah pakaian. Hal ini turut memengaruhi perkembangan hampers sebagai bingkisan serba guna yang tak hanya digunakan saat Lebaran, tetapi juga pada momen spesial lainnya.
Popularitas hampers Lebaran sendiri melonjak di era 1980-an. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan budaya konsumerisme, hampers menjadi pilihan hantaran yang praktis dan berkesan. Isinya pun tak lagi melulu kue kering, tetapi beragam produk mulai dari makanan ringan, teh dan kopi, hingga produk perawatan tubuh.
Baca Juga: Cuan Besar Bisnis Hampers Lebaran, Simak Ulasannya
Namun, makna berbagi hampers Lebaran tak hanya soal isi dan tampilannya yang menarik. Pada dasarnya, tradisi ini bermula sebagai bentuk ucapan terima kasih dan balas budi kepada penerima. Hampers menjadi simbol untuk mempererat hubungan silaturahmi dan saling berbagi kebahagiaan di hari raya.
Seiring perkembangan zaman, makna hampers Lebaran turut mengalami pergeseran. Menurut sosiolog Moordiati, kini hampers menjadi simbol yang kompleks dalam masyarakat modern. Pemberian hampers mewah atau eksklusif terkadang dimaknai sebagai cara untuk menunjukkan status sosial atau kekayaan pemberi. Sementara itu, penerima hampers bisa menganggapnya sebagai pengakuan atas kedudukan sosial mereka.
Pergeseran makna ini tentu menimbulkan perdebatan. Meski tak bisa dipungkiri bahwa aspek status sosial turut memengaruhi tradisi berbagi hampers, namun esensi utamanya sebagai sarana mempererat hubungan dan berbagi kebahagiaan hendaknya tetap dijunjung tinggi.
Variasi Jenis Hampers
Seiring dengan perkembangan zaman, hampers dan parsel berkembang dengan berbagai bentuk dan variasi. Hampers menjadi pilihan yang populer untuk berbagai acara dan kesempatan, mulai dari perayaan ulang tahun, pernikahan, hingga sebagai perayaan hari raya Idul Fitri. Mengutip dari laman Hampers.com, selain untuk perayaan Idul Fitri, berikut ini variasi jenis hampers:
Hampers Natal
Natal selalu menjadi waktu yang sibuk bagi kami karena hampers sering dianggap sebagai suguhan keluarga yang meriah. Paling populer biasanya berisi anggur, keju, coklat, dan campuran dari pesta tradisional lainnya.
Hampers Coklat dan Biskuit
Hampers ini sangat populer karena cocok untuk hampir semua acara, seperti mengirimkan hadiah ulang tahun atau merayakan masa pensiun.
Hampers Anggur dan Keju
Ini adalah kombinasi klasik karena keju dan anggur dapat saling melengkapi satu sama lain dengan sangat baik.
Makna Sosial Hampers Lebaran
Pada mulanya, berbagi hampers merupakan bentuk ucapan terima kasih dan balas budi kepada penerima. Namun, pada perkembangannya, makna hampers berubah menjadi wujud apresiasi dan penghargaan kepada orang lain, terutama selama perayaan-perayaan agama atau acara sosial.
Makna tersebut yang menjadi tonggak awal budaya berbagi hampers saat lebaran. Namun, makna hampers telah berkembang menjadi simbol kompleks dalam masyarakat modern.
hal tersebut terjadi seiring dengan perubahan budaya dan nilai-nilai sosial. Kini, penggunaan hampers seringkali menjadi penanda status sosial, baik bagi pemberi maupun penerima.
Pemberian hampers yang mewah atau eksklusif dapat menjadi cara untuk menunjukkan status atau kekayaan. Sementara itu, penerima hampers dapat menganggapnya sebagai pengakuan atas kedudukan sosial dalam masyarakat.
“Sekarang hampers dimaknai sebagai status sosial. Semakin tinggi nilai hampers yang diberi atau diterima, bisa menjadi penanda tingginya status sosial pula.
Sehingga, hampers tidak hanya menjadi simbol kedermawanan dan rasa terima kasih, melainkan juga mencerminkan dinamika kompleks dari struktur sosial dan budaya dalam masyarakat. Praktik memberikan dan menerima hampers telah menjadi bagian dari ritual sosial dan perayaan, yang tidak hanya melibatkan pertukaran materi, tetapi juga melibatkan permainan status dan pengakuan dalam dinamika sosial yang lebih luas.
srktlp6nws.