Inilah Sosok Qonita Wisudawan Termuda di ITS, lulus Sebagai Sarjana Matematika
Surabaya, Nawacita – Qonita Qurratu Aini, wisudawan termuda di ITS dengan usia 20 tahun 4 bulan, lulus sebagai sarjana Matematika pada Wisuda ke-128. Meskipun masih muda, ia tetap aktif dalam berbagai organisasi dan memperoleh banyak prestasi.
Qonita mengenyam pendidikan di KB sejak usia 2 tahun. Lalu, ia melanjutkan SD dan SMP seperti siswa lain.
“Aku sendiri baru ikut program akselerasi ketika di SMA, jadi hanya dua tahun,” terangnya.
Alumnus MAN 1 Kota Malang mengungkapkan bahwa usia yang lebih muda tidak pernah menjadi penghalang baginya. Ia selalu mendapatkan dukungan dari orang terdekatnya, termasuk saat memilih program studi Matematika di ITS
“Sejauh ini tidak ada kesulitan yang berarti, karena lingkungannya yang selalu suportif,” aku putri dari pasangan Dr Windarto MSi dan Widayati Setyorini SE tersebut.
Baca Juga : Mahasiswa ITS Ciptakan Alat Deteksi Udara Anti Polusi
Diungkapkan oleh anak sulung dari dua bersaudara ini, matematika telah menjadi pelajaran favoritnya sejak di bangku SD dulu. Menariknya, ia juga selalu mendapatkan nilai Ujian Nasional (UN) sempurna di mata pelajaran tersebut.
“Hingga atas izin Allah saya diterima (masuk ITS) lewat jalur SBMPTN,” tutur peraih juara pertama pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ITS cabang 10 Juz tahun 2020 ini.
Pada mulanya Qonita berpikir, keilmuan matematika yang dipelajarinya di bangku kuliah akan mirip dengan apa yang ia pelajari saat sekolah dulu.
Ternyata lebih dari itu, peminatan dari jurusan matematika sangat luas dan beragam.
Qonita sendiri memilih berfokus pada penerapan matematika di bidang ilmu komputer yang juga ia terapkan pada penulisan tugas akhirnya.
Lebih lanjut, Qonita juga pernah mengikuti program Bangkit dari Google dengan fokusan machine learning.
Baca Juga : Pemkot Surabaya dan ITS Dirikian AMDK HE2O, Proses Branding Dikebut Sebulan
Melalui program ini, ia dan timnya pun berhasil menciptakan aplikasi CariHerb, aplikasi pendeteksi tanaman herbal yang dijalankan melalui kamera ponsel.
Tak tanggung-tanggung, melalui karyanya ini mereka berhasil memperoleh pendanaan dari Google serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Tak hanya aktif di dunia akademik, Qonita juga terlibat di berbagai organisasi internal serta eksternal jurusannya.
Dirinya yang memiliki ketertarikan di bidang desain dan publikasi, aktif berkecimpung di Himpunan Mahasiswa Matematika (HIMATIKA) dan Lembaga Kajian Kerohanian Islam (LKKI) Departemen Matematika ITS sebagai staf Departemen Media dan Informasi.
Terlepas dari berbagai kegiatan yang diikutinya, mahasiswi asal Surabaya ini tentu tak lepas dari berbagai kendala.
Kerap kali Qonita terkendala dalam membagi waktu di berbagai tanggung jawab yang dimiliki, apalagi ia juga mengambil program fast track jenjang Magister Program Studi Matematika saat sedang menempuh semester akhir sarjana.
Namun ternyata rintangan tersebut justru membuat sosok kelahiran 29 Mei 2003 ini terus bersemangat. Dalam mengatur kesibukannya, ia selalu mengutamakan hal yang menjadi prioritas.
“Sebenarnya sesimpel mengatur prioritas mana yang perlu dikerjakan lebih dulu, tentukan pekerjaan yang jika dilakukan duluan bisa memudahkan pekerjaan lainnya,” sarannya.
Ke depannya, Qonita berencana untuk menyelesaikan kuliah magisternya lebih dulu sebelum berkecimpung di dunia praktisi.
Ia juga berpesan kepada para mahasiswa ITS untuk terus semangat dan memaksimalkan kesempatan belajar selama menjadi mahasiswa.
“Jangan sia-siakan kesempatan untuk berkarya di bidang yang kita minati, bisa jadi kemudahan itu muncul dari berbagai amanah yang kita emban saat menjadi mahasiswa,” pungkasnya berpesan.
dn