Gelje Sherpa Selamatkan Pendaki Malaysia dari Zona Kematian Gunung Everest, Begini Faktanya
Gelje Sherpa Selamatkan Pendaki Malaysia dari Zona Kematian Gunung Everest, Begini Kronologinya
JAKARTA, Nawacita – Gelje Sherpa Selamatkan Pendaki Malaysia dari Zona Kematian Everest, Pendaki asal Malaysia tengah menjadi sorotan internasional karena tidak mau mengakui dirinya telah diselamatkan Sherpa Everest saat mendaki di Gunung Everest. Aksi tak tahu diuntung itu membuatnya dirujak warganet.
Sebelumnya, pendaki Malaysia bernama Ravichandran ditemukan nyaris tewas saat mendaki Gunung Everest. Peristiwa itu terjadi saat dirinya berada di Zona Kematian Gunung Everest.
Beruntung, seorang Sherpa bernama Gelje mau bersusah payah mengevakuasi pendaki Malaysia yang akrab disapa Ravi. Sherpa Everest itu awalnya membungkus tubuh Ravi dengan selimut dan mengikatnya dengan tali.
Setelah itu, Sherpa Everest itu menggendong Ravi di punggung dengan membawa tabung oksigen, sambil menuruni Gunung Everest dengan medan berbahaya selama 6 jam.
Momen menegangkan evakuasi itu sendiri berhasil diabadikan dengan lewat video hingga menjadi viral. Nyawa Ravi pun berhasil diselamatkan dengan helikopter begitu Sherpa membawanya sampai ke camp terdekat.
Namun, Ravi justru membuat geram masyarakat dunia setelah menolak mengakui nyawanya diselamatkan oleh Sherpa Everest. Berikut ini fakta-fakta seputar aksi pendaki Malaysia yang tak mengakui pengorbanan Sherpa tersebut.
Blokir akun Instagram Gelje Sherpa
Ravi tega memblokir akun Instagram Gelje Sherpa. Hal itu dilakukan setelah dirinya didesak warganet untuk meminta maaf kepada sang Sherpa yang telah menyelamatkan nyawanya dalam situasi membahayakan.
Dengan tegas, Ravi justru ngotot mengatakan Gelje Sherpa bukan sosok yang menyelamatkannya dari Gunung Everest. Ia justru menyebut rekannya dari tim The 14th Peaks Expeditio Co dan Global Rescue yang masih membuatnya hidup.
Aksi Ravi yang dinilai tak tahu diuntung itu membuat warganet murka. Akun Instagramnya pun langsung digeruduk warganet, di mana mereka banyak yang menghujat sikap pendaki Malaysia tersebut.
Gelje Sherpa Selamatkan Pendaki Malaysia dari Zona Kematian Gunung Everest, Begini Kronologinya.
Diserang bertubi-tubi oleh warganet, Ravi memutuskan untuk membatasi akun Instagramnya. Ia juga mengedit keterangan dalam unggahan Instagramnya, dan akhirnya mengakui bahwa Gelje Sherpa merupakan sosok yang membantunya hingga selamat.
Sherpa batalkan misi demi selamatkan Ravi
Dari keterangan yang beredar di sosial media, Gelje Sherpa saat itu mendaki Gunung Everest untuk memandu kliennya yang berasal dari China. Namun, misinya sebagai pemandu akhirnya dihentikan di Zona Kematian.
Hal tersebut dilakukan Sherpa Everest itu karena melihat kondisi Ravi yang nyaris tewas di zona kematian. Ia akhirnya memutuskan untuk melakukan evakuasi terhadap Ravi.
Kronologi penyelamatan Ravi
Kronologi penyelamatan terjadi pada 18 Mei 2023. Kala itu, Gelje Sherpa tengah memandu kliennya yang berasal dari China untuk mendaki ke puncak Everest.
Namun dalam perjalanan, Gelje Sherpa melihat pendaki asal Malaysia itu dalam kondisi mengkhawatirkan. Ravi terlihat kritis dan menggigil kedinginan karena suhu di Zona Kematian bisa turun sampai minus 30 derajat.
Gelje Sherpa menceritakan dirinya pun tergugah untuk menyelamatkan nyawa pendaki Malaysia itu. Kendati demikian, ia mengerti sulitnya proses evakuasi karena tidak bisa membawa Ravi dengan tandu, melainkan memikulnya sendiri.
Akhirnya, Sherpa itu menggendong Ravi di punggungnya dan membawanya turun dari Gunung Everest sejauh 600 meter atau 1.900 kaki dari area Balcony ke South Col, selama kurang lebih 6 jam.
South Col adalah sebuah lembah yang terletak di antara puncak Gunung Everest dan Lho Pass, tepatnya di perbatasan Nepal dan Tibet. Lembah itu merupakan kamp tertinggi yang biasa menjadi tempat istirahat oleh para pendaki puncak Gunung Everest.
Berdasarkan pengakuan Gelje, setelah lama berjuang untuk menyelamatkan Ravi seorang diri, ia akhirnya bertemu dengan pemandu lain di South Col, yaitu Nima Tashi Sherpa. Mereka kemudian bergabung dalam misi penyelamatan tersebut.
Akhirnya setelah sampai South Col, ada helikopter yang kebetulan melintas dengan membawa tali panjang untuk mengikat pendaki Malaysia yang kritis tersebut dari kamp III ke kamp dasar.
JAKARTA, Nawacita - Dunia tasawuf sangatlah menarik untuk kita jelajahi, karena itu adalah jalan untuk mengetahui hakikat kehidupan, dengan dasar ilmu syari’ah yang matang kemudian...
“Kita semua harus menjadi subjek dan objek dari keadilan negeri ini,”
Agus Harimurti Yudhoyono
Gombong, Nawacita - Hal tersebut disampaikan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma)...
Indonesia Punya Pabrik Nikel Sulfat Terbesar di Dunia, Siapa Pemiliknya?
JAKARTA, Nawacita - Indonesia Punya Pabrik Nikel Sulfat Terbesar di Dunia, Sebagai pemilik "harta karun"...
Surabaya | Nawacita - Data monografi desa adalah data tentang informasi kependudukan di suatu desa/kelurahan.Pada umumnya data monografi desa ditampilkan secara konvensional dan pelaporan...
Nawacita | Surabaya - Mahasiswa Departemen Statistika Bisnis Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya. Hal...