Jakarta, Nawacita — Di tengah kencangnya isu perombakan kabinet, Kompleks Istana Kepresidenan nampak berbeda pada Selasa malam (26/7). Sejumlah menteri menghadap Presiden Joko Widodo malam hari.
Mereka ialah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.
Hal yang membuat kedatangan mereka menarik adalah, para menteri itu masuk melalui pintu Wisma Negara. Pintu ini biasanya digunakan tamu Jokowi yang seperti tidak ingin dideteksi media.
Biasanya, para menteri masuk ke istana melalui gerbang Istana Negara. Tidak ada komentar yang disampaikan ketiganya kepada awak media.
Meski demikian, ada juga sejumlah menteri yang memberanikan diri melewati gerbang Istana Negara saat hendak menghadap Jokowi. Salah satunya adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnadi.Tidak banyak komentar yang disampaikan Yuddy setiba di Istana pukul 19.15 WIB. “Dipanggil biasa. Biasa malam,” kata Yuddy.
Politikus Partai Hanura ini diperkirakan berada di Istana selama 30 menit. Dia meninggalkan kompleks Istana melalui gerbang Wisma Negara.
Selain Yuddy, Menteri Perdagangan Thomas Lembong juga masuk melalui gerbang yang biasanya dilewati menteri. Namun dia bungkam saat ditanya maksud pertemuan bersama Jokowi malam ini.
Kesibukan Jokowi sudah terlihat sejak siang. Setibanya di Landasan Udara Halim Perdanakusuma pukul 13.00 WIB, Jokowi sempat berbincang dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.
Pembicaraan berlangsung sekira 5 menit. Mobil dinas Pramono dan Luhut sudah dipersiapkan dan berada di belakang mobil presiden.
Namun kedua mobil itu tidak digunakan karena Pramono dan Luhut meninggalkan Halim dan menuju Istana semobil dengan Jokowi.
“Kegentingan” juga terlihat ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla pulang ke Jakarta lebih cepat. JK dijadwalkan kembali dari kunjungan kerja di Makassar pukul 17.00 WITA. Namun dia kembali ke Jakarta sekira pukul 15.00 WITA dan langsung bertemu Jokowi setibanya di Jakarta.
Pemanggilan menteri intens dilakukan Jokowi sejak halalbihalal bersama Kabinet Kerja pada Senin (11/7). Setelah halalbihalal, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution bertemu Jokowi.
Keduanya mengatakan, pertemuan terkait implementasi Undang-Undang Pengampunan Pajak.
Beberapa hari selanjutnya, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar juga menghadap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Intensitas pemanggilan meningkat dalam dua pekan terakhir. Sejumlah nama seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyambangi Istana di luar agenda protokol pada Rabu lalu (20/7).
Empat pembantu presiden lainnya “mengisi presensi” pada Jumat (22/7). Mereka ialah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yambise, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspa Yoga, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Mereka satu suara mengatakan, Jokowi hanya ingin mengetahui perkembangan kinerja berdasarkan tugas pokok menteri.
Berdasarkan informasi yang diterima, setiap menteri menghabiskan 20-30 menit saat bertemu Jokowi.
Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto Pribowo sebelumnya menuturkan, pemanggilan menteri tidak dilakukan bersamaan. Pemanggilan bersifat wajar karena Jokowi selaku kepala pemerintahan berwenang menilai dan memantau kinerja pembantunya
sumber: cnn