Bulog Jateng Siapkan 116.451 Ton Beras untuk Ramadan

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Tengah, Basirun (depan, tengah) saat meninjau gudang Bulog baru-baru ini. ( Foto: Suara Pembaruan/Stefy Thenu )
top banner

Semarang, Nawacita – Perum Bulog Jawa Tengah telah menyiapkan 116.451 ton beras, untuk memenuhi kebutuhan pangan menjelang Ramadhan dan wabah corona (covid-19). Stok beras sebesar itu akan digunakan untuk kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KKPSH), serta untuk cadangan kegiatan lainnya, seperti bantuan bencana alam dan lain-lain.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Tengah, Basirun mengatakan, dengan ketersediaan beras tersebut diyakini cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Jawa Tengah. Jumlah tersebut bisa untuk mencukupi untuk kebutuhan Ramadan, Idul Fitri, bahkan hingga 6 bulan ke depan.

“Dalam kondisi seperti saat ini, kami rasa stok beras yang ada cukup aman. Apalagi, pada akhir April nanti sudah mulai memasuki masa panen. Sedangkan panen raya akan berlangsung antara bulan Mei-Juli, yang artinya untuk kebutuhan masyarakat tidak ada masalah,” kata Basirun, Jumat (3/4/2020).

Basirun memprediksi, dengan stok beras yang ada tersebut, harga beras di pasaran pun akan tetap stabil. Stabilitas harga beras bahkan telah terpantau sejak awal Januari hingga kini, dimana harga beras medium dan premium tidak ada kenaikan.

“Harga beras baik di pasar maupun di tingkat petani, dari awal 2020 hingga kini masih cukup stabil. Artinya harga beras medium dan premium tidak ada kenaikan. Justru menjelang panen raya nanti kemungkinan bakal ada penurunan harga,” ungkapnya.

Basirun menambahkan, ditengah pemberlakuan Work From Home (WFH), Bulog Jateng pun tetap melayani kebutuhan pangan bagi masyarakat. Sesuai perintah dari pusat, untuk kegiatan stabilisasi harga, Bulog Jawa Tengah bisa melayani melalui kantor desa atau kelurahan.

“Bulog nantinya akan mengirim beras atau produk pangan lainnya sampai ke titik distribusi yaitu kantor desa atau kelurahan. Dengan begitu, kita bisa menghindari kerumunan. Karena biasanya kalau digelar operasi pasar, pasti akan terjadi kerumunan. Nah itu yang sekarang kita hindari,” ujarnya.

Sementara, terkait harga komoditas pangan selain beras, Basirun mengaku, untuk harga minyak goreng masih relatif stabil. Sedangkan untuk gula diakui memang sempat terjadi kelangkaan stok.

“Kami telah menyiapkan sebanyak 130-150 ton gula untuk kegiatan operasi pasar murah. Saat ini, Bulog bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menyediakan stok gula hingga Lebaran nanti,” tandasnya.

brt1

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here