Tahukah? Perbedaan Gejala Virus Corona dengan Flu Biasa

Ilustrasi Flu Biasa dan Infeksi Virus Corona.
Ilustrasi Flu Biasa dan Infeksi Virus Corona.
top banner

SURABAYA, Nawacita Akhir-akhir ini, masyarakat diselimuti kekhawatiran akibat wabah virus Corona. Pasalnya, infeksi yang menyerang sistem pernapasan ini memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa, namun bisa berakibat fatal. Lantas, apa yang membedakan flu biasa dengan infeksi virus Corona atau COVID-19?

Baik flu biasa maupun COVID-19 sama-sama disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan manusia. Namun, kedua virus ini berasal dari golongan yang berbeda dan memiliki karakteristik yang berbeda pula.

Baca Juga: Mitos dan Fakta, Virus Corona China

Virus penyebab flu berasal dari golongan rhinovirus. Virus ini menyebar dari manusia ke manusia dan paling sering menyerang anak-anak atau remaja. Infeksi rhinovirus bisa terjadi sepanjang tahun, tapi paling sering di musim hujan. Sedangkan COVID-19 disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus.

Perbedaan Gejala Flu Biasa dan Infeksi Virus Corona

Berikut ini adalah perbedaan gejala flu biasa dengan gejala infeksi virus Corona atau COVID-19:

Flu biasa

Flu biasa terjadi ketika rhinovirus menyerang saluran pernapasan. Umumnya, keluhan yang muncul datang dari hidung dan tenggorokan (saluran pernapasan atas). Gejala-gejalanya adalah sebagai berikut:

  • Bersin-bersin
  • Hidung tersumbat dan berair
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala ringan
  • Batuk
  • Demam (jarang)

Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 1–3 hari setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang sakit.

COVID-19

Sama seperti rhinovirus, virus Corona juga menginfeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu, orang yang menderita COVID-19 bisa mengalami gejala yang mirip dengan flu. Meski begitu, virus Corona yang sekarang sedang mewabah lebih sering menyebabkan keluhan pada saluran pernapasan bawah. Virus Corona bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil atau menyusui serta bayi dan anak-anak.

Ada 3 gejala utama yang dapat muncul pada COVID-19, yaitu:

  • Demam tinggi
  • Batuk
  • Sesak napas

Pasien juga bisa mengalami nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, diare, mual, dan muntah. Namun, gejala ini jarang terjadi dan tidak khas pada pasien COVID-19.Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan komplikasi yang serius, seperti sindrom gangguan pernapasan akut, pneumonia (infeksi paru) yang berat, edema paru, dan kegagalan fungsi organ-organ tubuh, misalnya ginjal.

Baca Juga: Virus Corona Covid-19: 5.436 Meninggal, 145 Ribu Kasus dan 72.528 Sembuh

Bila Anda merasakan gejala atau baru saja bepergian ke negara-negara terjangkit virus Corona, Anda bisa mendeteksi apakah Anda berisiko terinfeksi virus Corona dengan klik gambar di bawah ini.

Pengobatan Flu dan Infeksi Virus Corona

Pengobatan untuk flu dan infeksi virus Corona atau COVID-19 tidak bisa disamakan, karena kedua penyakit ini memang sangat berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai pengobatan flu dan infeksi virus Corona:

Flu biasa

Flu umumnya dapat sembuh sendiri dalam waktu 4–9 hari. Semakin kuat daya tahan tubuh, semakin cepat flu sembuh. Oleh karena itu, dokter akan menyarankan penderita flu untuk banyak beristirahat, makan makanan bernutrisi, dan minum air putih yang cukup.Sementara untuk meringankan gejala flu, dokter biasanya akan memberikan:

  • Chlorpheniramine dan pseudoephedrine
    Obat flu dengan kombinasi ini bisa dikonsumsi untuk meredakan keluhan hidung tersumbat dan berair. Chlorpheniramine bekerja dengan cara menghambat senyawa histamin yang menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah hidung, sementara pseudoephedrine akan mengecilkan pembuluh darah yang melebar akibat histamin.
  • Paracetamol dan ibuprofen
    Kedua obat ini bisa Anda gunakan untuk mengatasi gejala flu yang disertai dengan demam ringan. Baik paracetamol maupun ibuprofen tersedia dalam beragam merek, serta sangat mudah ditemukan di apotek atau toko obat.
  • Kombinasi paracetamolchlorpheniramine, pseudoephedrine, dan guaifenesin
    Jika mengalami flu yang disertai demam, batuk berdahak, dan pilek, Anda bisa mengonsumsi obat flu dengan kombinasi paracetamolchlorpheniraminepseudoephedrine, dan guaifenesin untuk meredakan gejala-gejala tersebut.

COVID-19

Sampai saat ini, belum ditemukan obat atau vaksin yang mampu mengobati atau mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Namun, gejala COVID-19 yang seperti flu biasa dapat diringankan dengan obat flu.

Beda dengan kasus COVID-19 yang gejalanya berat, pengobatan lebih ditujukan untuk menjaga kondisi pasien dan mengatasi komplikasi yang muncul agar tidak berakibat fatal.Meski belum ditemukan vaksin yang dapat mencegah infeksi virus Corona, Anda bisa meminimalkan risiko terkena infeksi ini dengan cara:

  • Mencuci tangan dengan air dan sabun setidaknya selama 20 detik.
  • Menggunakan masker setiap beraktivitas di luar ruangan atau di tempat umum.
  • Memperbanyak minum air putih.
  • Beristirahat yang cukup.
  • Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor.
  • Menghindari kontak dengan orang yang sedang batuk dan demam.

Infeksi virus Corona bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga yang sangat berat dan mengancam nyawa. Gejala COVID-19 yang ringan memang bisa mirip dengan gejala flu biasa. Oleh karena itu, Anda perlu lebih jeli mengenali perbedaannya, berdasarkan penjelasan di atas.

Bila Anda mengalami gejala-gejala flu, terutama yang tidak sembuh lebih dari 1 minggu dan disertai demam tinggi, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

alonws.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here