Jakarta, Nawacita – Kapolri Jenderal Idham Azis mengaku tim khusus yang dibentuk polisi untuk mencari kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Harun Masiku masih bekerja.
“Kami sudah terima surat dari teman KPK dan saya sudah minta Kabareskrim untuk memberikan bantuan penyelidikan terhadap tersangka HM. Kita sudah dapat suratnya dan kita akan bantu penuh KPK,” kata Idham Azis di PTIK Jakarta, Rabu (29/1/2020)
Apa kesulitannya dan berapa lama akan ketemu? Idham menjawab, “ya namanya masih dilidik.”
Seperti diberitakan polisi mengaku pencarian terhadap Harun Masiku telah dilakukan hingga ke ke rumah pribadi Harun di Gowa, Sulawesi Selatan. Namun yang bersangkutan tidak ada.
Harun awalnya diduga ada di Singapura, namun kemudian diralat ada di Indonesia. Dia telah ditetapkan tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap terhadap mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.
KPK menyebut Wahyu telah menerima uang senilai Rp 600 juta, dari Rp 900 juta yang diminta, dari Harun dan sumber dana lainnya yang belum diketahui identitasnya.
KPK menetapkan total empat tersangka dalam kasus ini. Selain Wahyu dan Harun, KPK juga menetapkan mantan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)—yang juga orang kepercayaan Wahyu—Agustiani Tio Fridelina dan pihak swasta bernama Saeful.
brt1