HIPMI: Bonus Demografi Bakal Jadi Bencana jika Tidak Disiapkan dengan Baik

Ketua Umum BPP Hipmi 2019-2022 Mardani H. Maming.
Ketua Umum BPP Hipmi 2019-2022 Mardani H. Maming.
top banner

JAKARTA, Nawacita – Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyatakan bonus demografi yang akan dialami oleh Indonesia pada 2030 mendatang berpotensi menjadi bencana apabila tidak disiapkan dengan baik.

Mardani H. Maming, Ketua Umum BPP Hipmi masa bakti 2019-2022 yang dilantik pada Musyawarah Nasional (Munas) Hipmi XVI di Jakarta pada Rabu (15/1/2020), menyebut Indonesia butuh Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan siap bersaing untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Adapun, saat ini menurutnya kualitas dari SDM Indonesia dinilai belum sepenuhnya memenuhi kriteria tersebut.

“Bonus demografi ini dapat berpotensi menjadi bencana demografi, kalau kita tidak siap. Sebagai contoh, pada SEA Games cabang sepakbola 2019 lalu, Vietnam yang penduduknya sekitar 90 juta mampu mengalahkan tim nasional Indonesia yang penduduknya tiga kali lipat dengan skor 3-0. Hal tersebut bisa jadi menandakan SDM Vietnam lebih siap dibandingkan dengan kita,” ujar Mardani di Hotel Raffles, Jakarta, (15/1/2020).

Baca Juga: Presiden Jokowi Hadiri Pelantikan BPP HIPMI

Mardani mengatakan pemerintah perlu dibantu untuk menyiapkan SDM yang terampil dan siap untuk bersaing agar bencana demografi bisa dihindari. Oleh karena itu, Hipmi menggagas beberapa program untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia khususnya pada generasi muda yang tidak akan memberikan teori semata.

Program tersebut akan memberikan kesempatan pada generasi muda untuk terjun langsung mengelola bisnis. “Program Hipmi Coffee Entrepreneur dengan Hipmi Perguruan Tinggi menjadi salah satu cara bagaimana Hipmi turut berupaya meningkatkan kualitas SDM generasi muda. Program ini merupakan hasil kerjasama BPP Hipmi dengan produsen kopi yang langsung menjadi mentor di bidang itu. Kita pupuk mulai dari bangku kuliah,” lanjutnya.

Selain Hipmi Coffee Entrepreneur, Mardani yang juga CEO dari Holding Company bernama PT Maming 69 dan PT Batulicin 69 itu menambahkan bahwa pihaknya juga akan menggencarkan program Hipmi Goes to Campus, Hipmi Goes to School, Hipmi Santripreneur, serta membuka akses permodalan dan pembinaan bagi seluruh anggota Hipmi. Mardani juga berharap dunia usaha dapat lebih bersinergi dengan pemerintah pusat dan daerah.

Baca Juga: Aura Kasih Jadi Pengurus HIPMI, Kembangkan Klinik Kecantikan

“Program-program tersebut kami gagas dengan tujuan untuk membangun semangat dan jiwa entrepreneurship dalam diri generasi muda kita. Saya berharap SDM para pengusaha muda Indonesia kelak dapat berkembang menjadi pengusaha yang handal, profesional dan memiliki daya saing. Di dunia usaha harus terus sinergi dengan pemerintah daerah. Dengan begitu, akan lahir banyak pengusaha muda hebat dari daerah, munculnya peluang investasi, terbuka lapangan kerja baru, sehingga ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia semakin meningkat,” paparnya.

Pengusaha muda yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Tanah Bumbu (Tanbu) Kalimantan Selatan ini mengusulkan kepada pemerintah untuk berani merekrut generasi muda untuk menduduki bekerja dan mengemban tanggung jawab pada posisi strategis. Mardani menyebutkan bahwa sudah saatnya Indonesia mulai mengoptimalkan peran generasi milenial di berbagai bidang.

“Sudah saatnya kita mengoptimalkan peran generasi milenial kita di berbagai bidang mulai dari pemerintahan, legislatif, bisnis, dan berbagai bidang lainnya. Jika sepakat bahwa perlu adanya regenerasi, sekaranglah waktunya untuk diwujudkan. Misalnya berilah kesempatan generasi muda kita untuk menduduki jabatan penting di BUMN yang jumlahnya mencapai 142 perusahaan. Pada saatnya nanti, mereka akan siap menghadapi persaingan di era bonus demografi,” tutupnya.

bsnws.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here