Arti Penting Kunjungan Presiden Jokowi ke Papua

Presiden Jokowi.
top banner

MANOKWARI, Nawacita — Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan mengunjungi sejumlah daerah di Papua Barat pada Ahad (27/10). Papua Barat merupakan daerah pertama yang dikunjungi presiden pada periode kedua kepemimpinannya sejak dilantik Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada Ahad (20/10).

Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani mengatakan, kehadiran Presiden sangat diharapkan masyarakat dan pemerintah daerah. Bupati Pergunungan Arfak menginginkan Presiden melihat langsung potensi pariwisata, kekayaan alam, serta kondisi Pergunungan Arfak saat ini.

“Pak bupati sendiri yang meminta Presiden untuk berkunjung ke Pegaf (Pergunungan Arfak) kurang lebih sudah dua tahun lalu. Waktu itu Presiden sudah mengiyakan. Namun, karena berbagai kesibukan dan lain sebagainya, maka besok (Ahad, 27/10) baru hal itu terwujud,” kata Lakotani di Manokwari, Jumat (25/10).

Lakotani mengatakan, setelah dari Kabupaten Pergunungan Arfak, presiden akan kembali ke Manokwari dan langsung terbang menuju Kaimana.

“Kemungkinan (Ahad) sore Pak Presiden sudah di Kaimana untuk menikmati senja sore di sana,” kata dia.

Rangkaian kegiatan Presiden di Kaimana, lanjut Wagub, akan dilaksanakan pada Senin (28/10). Setelah selesai, pada hari yang sama Jokowi akan melanjutkan kunjungan ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.

“Kita bersyukur di awal kepemimpinan presiden di periode kedua ini. Beliau mengawali kunjungan di sejumlah daerah di Papua Barat dan Papua. Tentu akan ada agenda pembangunan strategis yang akan kami sampaikan ke Bapak Presiden,” ujar dia.

Kehadiran presiden ke kabupaten tersebut diharapkan membawa dampak yang signifikan terhadap pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, pendidikan, serta infrastruktur dasar lainnya.

Bupati Yosias Saroy mengatakan, Pergunungan Arfak membutuhkan upaya percepatan pembangunan agar bisa setara dengan daerah lain baik dalam hal infrastruktur maupun sumber daya manusia (SDM). Dalam kunjungan kerja itu, bupati akan mengusulkan langsung upaya percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Pergunungan Arfak kepada Presiden.

“Status ruas jalan dari Prafi-Minyambouw-Anggi-Anggi Gida-Ransiki kami berharap agar ditingkatkan menjadi ruas jalan nasional. Ruas ini menghubungkan tiga kabupaten sekaligus, yakni Manokwari, Pergunungan Arfak, dan Manokwari Selatan,” kata Yosias.

Bupati pun berencana mengusulkan percepatan pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD), pembangunan puskesmas rawat inap di 10 distrik. Pembangunan gedung SD, SMP, serta SMA/SMK berpola asrama.

Usulan lain yang akan disampaikan kepada presiden, yakni pembangunan perumahan rakyat, jaringan telekomunikasi di 10 distrik, dan internet sekolah. Selain itu, juga pembangunan instalasi pembangkit listrik energi baru terbarukan, pembangkit listrik tenaga air di muara Danau Anggi Gida dan Anggi Giji serta pembangunan pasar rakyat.

Pemkab Pergunungan Arfak juga mengusulkan percepatan pembangunan Lapangan Terbang Snomeba Anggi, pengembangan dan pembangunan destinasi pariwisata alam pegunungan dan danau, serta pengembangan perkebunan kopi.

“Beberapa pembangunan prioritas di Pergunungan Arfak tentu kami sampaikan kepada Bapak Presiden dalam bentuk proposal. Usulan yang kami sampaikan ada yang menjadi kewenangan daerah, tapi butuh sentuhan pusat,” ujar Yosias.

Menjelang kunjungan presiden, sejumlah persiapan dilalukan di Kaimana, Manokwari, dan Pergunungan Arfak. Kemarin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Mendagri Jenderal (Purn) Polisi Tito Karnavian sedang berada di Manokwari. Kehadiran keduanya untuk memeriksa persiapan di daerah terkait kunjungan kerja RI-1 tersebut.
Kepala Staf Daerah Militer XVIII/Kasuari Brigadir Jenderal TNI Dedi Sambowo mengatakan, selain mempersiapkan personel pengamanan, kedatangan Panglima bermaksud untuk melakukan pertemuan dengan pemerintah daerah serta sejumlah pihak terkait.

“Selain personel pengamanan, Bapak Panglima lebih dahulu untuk mempersiapkan lokasi-lokasi yang akan dikunjungi Bapak Presiden,” kata dia.

Plt Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtia, membenarkan, Mendagri Tito telah bertolak ke Papua sejak Kamis (24/10). Tito bertugas mendampingi kunjungan kerja Presiden Jokowi sekaligus memastikan stabilitas keamanan dalam negeri, terutama daerah Papua.

Bahtiar mengatakan, mantan kapolri itu pernah melaksanakan operasi bersama dengan Panglima TNI Hadi menangani konflik Papua beberapa waktu lalu. Sehingga, saat Tito ditunjuk sebagai mendagri kemudian tetap dilibatkan dalam kunjungan ke Papua karena sudah paham kondisi lapangan.

“Bagaimanapun Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apabila stabilitas politik dan keamanan terganggu di Papua maka akan berpengaruh bagi stabilitas politik dan keamanan secara nasional,” ujar Bahtiar.

REPBLK

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here