BI Jatim Luncurkan Layanan Penukaran Uang Baru

top banner

Surabaya, Nawacita – Menyambut Idul Fitri 1440 H/2019, Bank Indonesia bekerjasama dengan Perbankan dan Kodam V/Brawijaya menggelar kegiatan penukaran Uang Rupiah di Lapangan MAKODAM V Brawijaya (21/05). “Secara resmi Bank Indonesia membuka layanan penukaran uang di MAKODAM yang akan dilakukan pada hari ini sampai dengan tanggal 23 Mei dan tanggal 27 sampai dengan 29 Mei,” tutur Difi A. Johansyah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.

Bekerjasama dengan 12 perbankan di Jawa Timur, penukaran di Makodam ini melayani minimal 1300 penukar setiap harinya. “Nilai maksimal yang dapat ditukarkan oleh satu orang adalah sebesar Rp 3,7juta yang mencerminkan masing-masing satu paket pecahan mulai dari pecahan Rp 2.000,00 hingga Rp 20.000,” jelas Difi.

Sejak dibuka pada pukul 09.00 WIB, animo masyarakat Jawa Timur sangat tinggi untuk dapat menukarkan uangnya. Beberapa diantaranya bahkan sudah hadir sejak pukul 05.00 WIB. “Pemberian uang baru memang sudah jadi tradisi masyarakat Indonesia. Kami berharap pelaksanaan pelayanan ini dapat berjalan dengan tertib dan lancar sehingga masyarakat dapat memperoleh pecahan uang yang diharapkan,” tutur Brigjen TNI Bambang Ismawan, Kepala Staf Kodam V/Brawijaya.

Untuk mendapatkan layanan penukaran ini, masyarakat cukup hanya denganmenunjukkan Kartu Tanda Pengenal (KTP).Untuk memudahkan, masyarakat juga tidak diharuskan membawa uang tunai, melainkan cukup dengan membawa kartu debet. “Perbankan menyediakan mesin EDC untuk masyarakat yang tidak sempat menarik uangnya terlebih dahulu. Jadi, tidak perlu membawa uang tunai sehingga lebih aman,” lanjut Difi.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur memperkirakan adanya peningkatan kebutuhan uang tunai sebagai dampak dari peningkatan transaksi di masyarakat dan libur lebaran. Diperkirakan, kebutuhan akan uang tunai di Jatim pada periode Ramadhan adalah sebesar Rp 33,4 triliun atau naik 15% dari tahun lalu yang sebesar Rp 29 trilyun. “Bank Indonesia menjamin kecukupan uang pada periode Ramadhan ini. Sehingga harapannya masyarakat tidak panik dan bijak menggunakan uangnya,” tutur Difi.

Pernyataan Difi tersebut diperkuat oleh perbankan yang menyatakan telah siap untuk melayani masyarakat. “BNI telah menyiapkan modal sebesar Rp 500 Milyar pada periode Ramadhan ini. Sehingga kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Jika tidak dapat pada periode hari ini, bisa menukarkan uangnya di hari lain,” tutur Moch. Jufri, Kepala Kanwil BNI Surabaya.

Selain di MAKODAM, Bank Indonesia dan perbankan juga membuka layanan penukaran di sejumlah titik lain, antara lain : 471 outlet perbankan di Jawa Timur yang memasang spanduk layanan penukaran (setiap hari Selasa s.d. Kamis pada tanggal 21 – 29 Mei 2019), Terminal Purabaya (25-31 Mei), Stadion Sidoarjo (25,26 dan 30 Mei), Disperindag Jatim (24 Mei), depan kantor Bank Indonesia Jalan Pahlawan (25, 26 dan 30 Mei 2019) dan Pasar Genteng serta Jembatan Merah Plaza (1 Juni).

Bank Indonesia juga telah bekerjasama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan perbankan untuk menyediakan Layanan Gerak Perbankan di 15 rest area dan 4 gerbang tol pada 6 ruas jalan tol (Surabaya-Gempol, Surabaya-Gresik, Surabaya-Mojokerto, Mojokerto-Jombang, Ngawi-Kertosono dan Pasuruan-Probolinggo) pada tanggal 25 Mei – 15 Juni 2019.Khusus untuk layanan penukaran akan tersedia pada tanggal 28, 29 dan 31 Mei.

“Agar kenyamanan dan keamanan penukaran uang dapat terjaga, masyarakat diimbau untuk menukar uang di tempat penukaran resmi, baik yang diselenggarakan oleh BI bersama dengan Perbankan maupun pihak lain yang ditunjuk oleh BI, untuk menghindari risiko uang palsu dan kemungkinan selisih, serta masyarakat diharapkan untuk tidak melakukan penukaran uang secara berlebihan,” lanjut Difi. Tak lupa pula, Difi mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam melakukan transaksi dengan meneliti ciri-ciri keaslian uang dengan metode 3D (Dilihat – Diraba – Diterawang). BI juga mendorong masyarakat untuk memperlakukan dan merawat rupiah dengan baik melalui metode 5 Jangan: Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, dan Jangan Dibasahi.

Bank Indonesia juga mengharapkan masyarakat dapat menggunakan alat pembayaran non tunai dalam bertransaksi, serta mendorong perbankan untuk memperluas penggunaan instrumen pembayaran non tunai dan ekosistem non tunai. “Bank Indonesia juga mengimbau masyarakat yang akan menggunakan tol untuk mengetahui tarif di masing-masing ruas jalan tol serta mempersiapkan saldo yang cukup,” pungkas Difi.

Dny

 

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here