Presiden Semangati Adul di Peringatan Hari Disabilitas

top banner

Jakarta, nawacita – Presiden Joko Widodo menggendong Mukhlis Abdul Holik, penyandang disabilitas asal Sukabumi berusia 8 tahun yang duduk di kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) X Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Hal ini terjadi saat Presiden menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Penyandang Disabilitas (HDI) 2018 yang diselenggarakan Kementerian Sosial RI di Bekasi, Jawa Barat.

Dalam gendongan Sang Presiden, Adul yang untuk menuju sekolah harus berjalan merangkak sepanjang 3 kilometer ini tampak tersenyum. Sesekali mereka mengobrol dan tertawa. Ia telah lama memendam keinginan bertemu Presiden dan ingin menyampaikan cita-citanya. Keduanya kemudian menghampiri kerumunan penyandang disabilitas yang telah menunggu untuk berfoto bersama. Setelah itu, didampingi Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Presiden juga mengunjungi sejumlah gerai layanan penyandang disabilitas dan berdialog dengan para Pekerja Sosial.

“Saya berpesan kepada para penyandang disabilitas untuk selalu percaya diri meraih prestasi. Saya tanya Adul minta apa, dia bilang minta sekolah dari SD sampai kuliah. Semangat seperti ini yang harus terus kita tumbuhkan. Kita tingkatkan,” kata Presiden.

Dikatakan Presiden, pemerintah memberi wadah dan ruang bagi penyandang disabilitas untuk terlibat secara aktif dalam pembangunan. Hal ini juga telah diamanatkan dalam undang-undang. Dalam pidatonya di hadapan ribuan penyandang disabilitas, Presiden meminta kepada Menteri Sosial untuk mendirikan pabrik yang kelak dapat mempekerjakan dan dikelola oleh para penyandang disabilitas.

“Saya ingin yang konkret, yang riil. Undang-undang yang mengatur tentang hak-hak penyandang disabilitas sudah ada. Sekarang yang penting adalah implementasinya,” tutur Presiden disambut tepuk tangan ribuan penyandang disabilitas, demikian halnya penyandang Rungu Wicara bertepuk tangan dengan cara mengangkat kedua tangannya ke atas dan melambaikan ke kanan dan ke kiri.

Ketua Umum Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Gufron Sakaril mengatakan kehadiran Presiden memberi makna yang dalam bagi para penyandang disabilitas terutama dalam pembangunan disabilitas di Indonesia.

“Kami sangat senang dengan kehadiran Bapak Presiden di tengah-tengah kami. Semoga ke depannya hak-hak penyandang disabilitas dapat terpenuhi,” katanya.

Acara Puncak Peringatan HDI 2018 dipusatkan di area terbuka Mall Sumarecon Bekasi dan dihadiri ribuan penyandang disabilitas dari berbagai usia. Mereka antusias datang dari berbagai kota untuk bertemu, berdialog, menyampaikan harapan, dan bersalaman dengan Presiden. Tema internasional HDI 2018 “Empowering Persons With Disabilities and Ensuring Inclusiveness and Equality” yang di Indonesia diterjemahkan dalam tema nasional “Indonesia Inklusi dan Ramah Disabilitas”.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kampanye Indonesia Inklusi dan Ramah Disabilitas dilakukan melalui berbagai saluran media. Di media sosial, Kementerian Sosial mengajak netizen berbagi pengalaman dan kisah inspiratif memiliki keluarga atau sahabat penyandang disabilitas, jajak pendapat seputar pemahaman tentang seberapa jauh pemahaman netizen terhadap isu-isu disabilitas, serta mengajak mereka terlibat aktif dalam kampanye sosial melalui hashtag #indonesiaramahdisabiltas.

Di lokasi acara selama dua hari yakni 2–3 Desember terdapat Pameran Program, Layanan Inklusif dan Produk Penyandang Disabilitas yang menampilkan 70 gerai dengan pembagian 7 kelompok. Kementerian Sosial bekerja sama dengan berbagai organisasi penyandang disabilitas, lembaga pemerintah dan kementerian terkait dalam menghadirkan layanan di setiap gerai yakni Ditjen Dukcapil Kemendagri, Dukcapil Kota dan Kabupaten Bekasi, Korlantas Polri, Bareskrim Polri, HWDI, PERADI, PPUA dan Pokja RPP, Direktorat PKLK Disdasmen, IPB, UNJ dan UNIKA Atmajaya, BPJS Ketenagakerjaan, BKN, Kemenakertrans, ALFA CORP Kemenkes, PERDOSRI, PERDAMI, Komunitas Indonesia Rare Disorder, Perhimpunan Jiwa Sehat, Ikatan Therapis Wicara, Yayasan Autisme Indonesia, Komnas PGPKT dan PT. ABDI, YKTD, YSKI, OHANA Indonesia, UNDIP Semarang, UGM Yogyakarta, HIMBARA, dan Kementerian PPA, HWDI, dan Gerkatin.

Masing-masing mitra kerja tersebut bertanggung jawab terhadap setiap gerai dan memberikan layanannya kepada penyandang disabilitas. Sebanyak 7 kelompok tersebut adalah (1) Gerai Pendataan dan Identitas, Politik, Keadilan dan Perlindungan Hukum; (2) Gerai Pendidikan, Pekerjaan, Kewirausahaan dan UKM; (3) Gerai Kesehatan, Kesejahteraan Sosial dan Alat Bantu; (4) Gerai Keolahragaan; (5) Gerai Transportasi, Kebudayaan dan Pariwisata yang akan menghadirkan pameran mobil akses Kementerian Sosial, Designer Disabilitas dan Pelukis Disabilitas dari Bandung; (6) Gerai Aksesibilitas dan Keuangan Inklusi; (7) Gerai Kebencanaan, Anak dan Perempuan Penyandang Disabilitas. Bdo

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here