Pemerintah Perlu Hidupkan Lagi Industri Rokok Kretek

top banner

Pasuruan, Nawacita.co – Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun mengatakan, pemerintah hendaknya memberikan perhatian khusus kepada industri Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang merupakan industri padat karya dan banyak menghasilkan lapangan pekerjaan.

Politisi Partai Golkar ini mengatakan, adanya penurunan jumlah industri rokok dengan angka yang signifikan. Penurunan jumlah industri rokok berakibatkan adanya pengurangan kesempatan untuk bekerja.

“Dahulu industri rokok berjumlah 6 ribu industri dan sekarang menjadi sekitar 600,” kata Misbakhun dalam kunjungannya ke PT Karyadibya Mahardhika di Desa Bakalan, Pasuruan, Senin (15/10).

PT KM adalah produsen rokok Kretek merk Apache.

Legislator dari dapil Jawa Timur II ini menerangkan, industri SKT merupakan industri rokok yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Industri SKT adalah industri padat karya yang melibatkan banyak tenaga dari masyarakat kelas bawah. Sehingga perlu untuk dihidupkan lagi seperti dulu, serta terus ditingkatkan produksinya.

Mereka membutuhkan kesempatan untuk bekerja, dengan bekerja mereka dapat menyekolahkan anak, menaikkan derajat kesehatan keluarga dan meningkatkan ekonomi daerah,” kata pria kelahiran Pasuruan ini.

Menurut Misbakhun, sudah sepatutnya pemerintah memberikan insentif kepada industri SKT terutama golongan kecil dan menengah. Pemberian insentif ini untuk meningkatkan produksi bagi industri yang dapat meningkatkan penerimaan cukai bagi negara.

Harus ada relaksasi batasan jumlah produksi bagi kecil dan menengah agar dapat meningkatkan produksinya dan kualifikasinya,” jelasnya.

Bentuk insentif ini menurutnya, tidak terlepas dari penurunan peredaran rokok ilegal, yang menciptakan pasar sebanyak 18 miliar batang. Menurutnya, industri kecil dan menengah memiliki peluang untuk mengisi ceruk pasar yang ditinggalkan rokok ilegal.

“Penurunan rokok ilegal adalah peluang bagi SKT kelas ini karena dikonsumsi oleh masyarakat kecil,” ujarnya

Lebih lanjut menurut Misbakhun, tarif cukai saat ini tidak adil bagi industri SKT yang menyerap banyak tenaga kerja.

“Tarif cukai (SKT) saat ini kurang memberikan daya dukung bagi ketenagakerjaan,” terangnya.

Misbakhun menambahkan, DPR memperjuangkan untuk mendorong pemerintah agar memperkuat industri ini.

“Kalau industri SKT diperkuat, maka ada kesempatan bekerja untuk masyarakat bawah, dengan begitu ada kesempatan menaikkan taraf hidup dan keluar dari garis kemiskinan,” tutupnya

(Rml/Dny)

 

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here