ESDM Angkat Bicara Soal Efisiensi PLN dari Batu Bara Berkurang

Dirjen Minerba ESDM Bambang Gatot Ariyanto
Dirjen Minerba ESDM Bambang Gatot Ariyanto
top banner
Jakarta, Nawacita Kementerian ESDM menerbitkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 1410 K/30/MEM/2018 untuk merevisi Kepmen ESDM Nomor 1395 K/30/MEM/2018 yang menetapkan patokan harga batu bara untuk kelistrikan di dalam negeri sebesar USD 70 per ton.
Dalam aturan hasil revisi, harga batu bara khusus untuk PLN sebesar USD 70 per ton berlaku mulai 12 Maret 2018, tak lagi berlaku surut. Sebelumnya, harga khusus ini berlaku surut sejak 1 Januari 2018 hingga Desember 2019.
PLN menyatakan revisi Kepmen tersebut membuat penghematan dari pengaturan harga batu bara berkurang Rp 4 triliun. Jika patokan harga batu bara USD 70 per ton berlaku surut sejak 1 Januari 2018, penghematan PLN mencapai sekitar Rp 18 triliun. Tapi bila berlaku per 12 Maret 2018, penghematannya menjadi Rp 14 triliun saja.
Terkait berkurangnya efisiensi PLN ini karena patokan harga batu bara yang tak berlaku surut, Kementerian ESDM menyatakan yang penting PLN tak sampai mengalami kerugian.
“Itu persepsi mereka. Ya memang berkurang (penghematan dari harga batu bara), tapi bukan rugi,” kata Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono, saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (14/3).
Pihaknya menjelaskan, perubahan aturan ini dilakukan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan perusahaan tambang batu bara.
Jika mengacu pada Kepmen ESDM Nomor 1395 K/30/MEM/2018, perusahaan tambang batu bara yang memasok ke PLN harus menyesuaikan tagihan untuk dua bulan sebelumnya (Januari dan Februari).
kumparan

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here