PLTU Cilacap Fase II Mulai Dibangun

Ilustrasi
Ilustrasi
top banner

CILACAP, NAWACITA – PT PLN (Persero) meresmikan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cilacap Ekspansi Fase II berkapasitas 1×1.000 MW.

Infrastruktur tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya. Pembangkit senilai USD1,389 miliar (setara Rp18 triliun) itu merupakan bagian dari proyek 35.000 MW yang ditargetkan rampungdalam39bulankedepan. ”Pembangkit ini akan memperkuat sistem kelistrikan Jawa- Bali, lebih ramah lingkungan karena menggunakan teknologi terbaru yakni ultra super critical boiler sehingga sangat efisien,” ujar Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso seusai ground breaking PLTU di Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, kemarin.

Menurut dia, penambahan kapasitas listrik PLTU Cilacap juga dipastikan dapat memperkuat pasokan listrik di wilayah Jawa-Bali. Selain itu, efisiensi perseroan juga terbantu karena sumber energinya tidak menggunakan bahan bakar minyak melainkan batubara jenis low rank. Supangkat menambahkan, kehadiran PLTU Cilacap akan meningkatkan kapasitas pembangkit existing di Jawa-Bali yang pada 2015 lalu mencapai sebesar 33.824 MW. Adapun, daya mampu pembangkit Jawa-Bali pada Oktober 2016 adalah 33.153 MW dengan beban puncak 24.000 MW.

Sebelumnya, S2Pjugatelah membangun PLTU Cilacap Ekspansi I berkapasitas 1×660 MW. Nantinya, PLTU Cilacap akan memasok ke jaringan 500 kV Jawa-Bali melalui Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Adipala dan diteruskan ke GITET Kesugihan. ”Ini yang pertama dan tidak boleh gagal karena merupakan bagian dari proyek yang diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.

Proyek PLTU Cilacap dikerjakan oleh konsorsium Independent Power Producer (IPP) PT Sumber Segara Primadaya. Pemegang saham konsorsium tersebut adalah PT Sumberenergi Sakti Prima dengan komposisi kepemilikan saham 51% dan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) sebanyak 49%. Kontrak power purchase agreement PLTU Cilacap Ekspansi I 1×1.000 MW ditandatangani 30 Oktober 2015. Adapun sumber dana proyek ini berasal dari pinjaman Bank Rakyat Indonesia (BRI) serta China Development Bank dan Bank of China.

Direktur Utama S2P Mohamad Rasul menyatakan, akan mempercepat konstruksi PLTU sehingga bisa beroperasi dan memasok sistem kelistrikan Jawa-Bali pertengahan 2019. PLTU menjadi pelopor teknologi ultra supercritical boiler yang diklaim ramah lingkungan. ”Proyek PLTU Cilacap Ekspansi 1×1.000 MW ini merupakan bentuk partisipasi S2P terhadap program pemerintah 35.000 MW guna mendukung sistem kelistrikan Jawa-Bali. S2P akan berusaha untuk mempercepat konstruksi proyek ekspansi dari jadwal yang ditentukan oleh PLN, sehingga diharapkan dapat beroperasi di pertengahan 2019,” tuturnya.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menuturkan, pemerintah daerah sangat mendukung keberadaan PLTU di Cilacap sebagai salah satu upaya menuju kota industri. ”Saya selaku pimpinan daerah menjamin bahwa Cilacap sangat baik bagi para investor yang mau berinvestasi, karena kami berkomitmen untuk memberi berbagai fasilitas dan kemudahan bagi para investor, baik dari perizinan, jaminan keamanan, maupun ketersediaan tenaga kerja,” ujar Tatto.

Dia berharap, selain akan menunjang pasokan listrik di Jawa dan Bali, PLTU Cilacap dapat membuka peluang pekerjaan dan menyerap tenaga kerja dari Kabupaten Cilacap.

sumber : okezone.com

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here